Dari Pagelaran Wayang Kulit Hari Jadi Kota Batu Ke-22,  Sekar Bawono Ditetapkan Jadi Pakaian Khas Kota Batu

Launching pakaian khas daerah Kota Batu tersebut disaksikan ratusan warga Kota Batu di sela acara Pagelaran Wayang Kulit di area Pasar Induk  Among Tani, Selasa (17/10/23) malam.

Dari Pagelaran Wayang Kulit Hari Jadi Kota Batu Ke-22,  Sekar Bawono Ditetapkan Jadi Pakaian Khas Kota Batu
Pj Walikota Batu Aries Agung Paewai saat memberikan sambutan

Kota Batu, HB.net - Ada kado istimewa di peringatan hari jadi Kota Batu ke-22 tahun ini. Pasalnya, secara resmi Pj Walikota Batu Aries Agung Paewai melaunching pakaian khas daerah Kota Batu yang diberi nama “Sekar Bawono”. Pakaian ini tampak didominasi kain berwarna putih dengan kombinasi batik khas Kota Batu.

Launching pakaian khas daerah Kota Batu tersebut disaksikan ratusan warga Kota Batu di sela acara Pagelaran Wayang Kulit di area Pasar Induk  Among Tani, Selasa (17/10/23) malam. Baju khas daerah Kota Batu ini sengaja dikenakan dan diperagakan oleh Kang mas dan Nimas Kota Batu di depan panggung. Tak mau kalah, sejumlah kepala SKPD juga mengenakan agar ditahui warga Kota Batu.

Turut menyaksikan launching Sekar Bawono, Dewanti Rumpoko mantan Walikota Batu, dan Punjul Santoso mantan Wakil Walikota Batu, jajaran Forkopimda, pimpinan DPRD Kota Batu, Kepala SKPD, para veteran, dan para undangan.

Ketua Dewan Kesenian Kota Batu, Sunarto saat membacakan hasil kongres kebudayaan Kota Batu mengungkapkan, penetapan baju khas daerah Kota Batu tersebut melalui Kongres Kebudayaan Kota Batu ke-2 yang dilaksanakan pada pada 25 Juni 2023 lalu oleh Dinas Pariwisata bersama Dewan Kesenian Kota Batu. Salah satu keputusannya yakni menetapkan pakaian khas daerah Kota Batu yang diberi nama Sekar Bawono.

Baju khas Kota Batu Sekar Bawono menurut Sunarto mengandung filosofi yang mendalam, dimana baju itu merepresentasikam nilai sejarah, kearifan lokal, dan mengandung makna kekayaan tradisi serta budaya yang ikonik daerah Kota Batu, yakni flora, fauna, dan potensi lingkungan alam Kota Batu yang ditunjang oleh kreativitas dan inovasi.

“Baju khas daerah Kota Batu Sekar Bawono ini nantinya dapat digunakan dalam acara resmi dan hari-hari tertentu oleh pemerintah Kota Batu, dewan, forkopimda, pelaku usaha dan seluruh masyarakat Kota Batu,” ujar Sunarto.

Sementara itu, pagelaran wayang kulit memperingati Hari Jadi Kota Batu ke-22 menghadirkan cerita “Seno Tani” dengan dalang Ki Tantut Sutanto. Kisah Seno Tani sendiri  menggambarkan ketulusan dan perjuangan seorang kesatria pandawa  yang bernama Bratasena guna memakmurkan dan mensejahterakan rakyat.

Dalam sambutannya, Pj Walikota Batu Aries Agung Paewai lebih banyak menyinggung keberhasilan kepemimpinan Dewanti Rumpoko bersama Punjul Santoso, khususnya dalam proses pembangunan Pasar Induk Among Tani yang saat ini berdiri megah.

“Kami mengapresiasi Bu Dewanti dan Pak Punjul, dimana hingga di usia Kota Batu yang ke-22 ini sudah memimpin Kota Batu dengan luar biasa. Mengantarkan ke umur 22 tahun itu tidak mudah. Pasar induk Among Tani ini adalah karya dan inisiasi dari bu Dewanti. Pasar ini juga merupakan proyek strategis nasional, impian pemerintah pusat. Mari kita jaga pasar ini tetap bersih dan indah sehingga pengunjung yang datang merasa nyaman,” ungkap Aries.

Sedangkan Dewanti dalam sambutannya mengaku bangga dan bahagia karena pasar yang diimpikan warga Kota Batu saat ini sudah berdiri megah dan menjadi ikon perekonomian di Kota Batu. Dewanti mengaku sangat sadar bahwa semua kemajuan yang dicapai Kota Batu tidak lepas dari gotong royong dan peran serta masyarakat.

“Jika sudah berhasil membangun, tentu kita juga bisa menjaga dan memelihara, terutama pasar Batu yang jadi ikon bagi masyarakat Kota Batu ini. Pasar ini merupakan kebanggaan warga. Melalui pagelaran wayang yang dilaksanakan di pasar ini mari kita viralkan aset berharga kota wisata ini agar dikenal masyarakat luas dan menjadi sentra perdagangan,” pesan Dewanti.Sedangkan Punjul Santoso yang diberikan kesempatan menyampaikan kesan dan pesannya menyebut perlunya renovasi Stadion Kota Batu pasca dijadikan tempat penampungan sementara pedagang pasar. "Jika saat ini pasarnya sudah bagus, saya berharap pula stadion Kota Batu juga bagus," ungkapnya. (asa/ns)Pj