DPRD Surabaya Berharap Wisata Kota Lama Bisa Tingkatkan Ekonomi Warga

DPRD Surabaya Berharap Wisata Kota Lama Bisa Tingkatkan Ekonomi Warga
Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya, Imam Syafi’i

Surabaya, HB.net - Peran serta masyarakat dinilai sangat dibutuhkan untuk ikut terlibat pada wisata Kota Lama di Surabaya. Diketahui, Wisata Kota Lama di Surabaya bakal segera diluncurkan dengan menyuguhkan destinasi bangunan bersejarah. Rencananya, launching bakal digelar pada 23 Juni 2024

Anggota Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya, Imam Syafi’i meminta Pemerintah Kota Surabaya aktif melakukan sosialiasi dan warga di sekitaran Kota Lama Surabaya, jalan Glatik dan Mliwis diberdayakan, bisa melalui usaha kecil atau pun kerajinan tangan.

“Kami ingin memastikan warga tidak tertinggal dalam program ini. Mereka yang telah berkontribusi melalui usaha kecil atau kerajinan harus tetap diberdayakan,” katanya.

Dia menekankan, dengan adanya wisata sejarah tersebut, jangan sampai warga di sekitar lokasi terkesampingkan. Mereka harus diberdayakan agar mendapat keuntungan dengan adanya wisata kota lama.

“Jangan sampai warga kalah dengan pengusaha besar yang mungkin datang nanti, jadi warga ikut berpartisipasi dalam mengisi Kota Lama Surabaya dengan hidup bersih dan rapi karena kampungnya akan banyak di kunjungi tamu-tamu,” terangnya.

Imam memaparkan, peluncuran Wisata Kota Lama Surabaya ini diharapkan tidak hanya menjadi acara seremonial, tetapi menjadi momen warga setempat agar bisa berperan aktif dalam memajukan kawasan bersejarah ini.

“Sekaligus biaya revitalisasi kawasan Kota Lama Surabaya sangat besar dan mahal,” jelasnya.

“Kami bersama dengan Mas Nanang Purwono, seorang ahli sejarah, memberikan edukasi kepada warga tentang sejarah kawasan ini. Misalnya, Gang Balai Kota yang dahulu merupakan pusat pemerintahan Surabaya untuk wilayah timur,” tambahnya.

Sementara Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah mendukung penuh pengembangan Wisata Kota Lama Surabaya menjadi destinasi baru. Tidak saja menjadikan Kota Pahlawan ini memiliki ikonik gres, tapi juga menjadi potensi besar untuk mengerek ekonomi Surabaya.

Dengan ada destinasi wisata kota lama ini geliat ekonomi di Surabaya Utara akan terdorong naik dan secara otomatis pergerakan ekonomi warga juga akan terkatrol naik. Dibukanya Wisata Kota Lama Surabaya, menjadi momentum bagi Pemkot Surabaya untuk memberi stimulus terbaik bagi kesejahteraan warga.

"Wisata Kota Lama Surabaya harus diorientasikan bagaimana bisa sejahterakan warga," ungkap Laila Mufidah, Rabu (19/6)

Pesona gedung tua dengan panorama eksotik bikin pengunjung terpuaskan berada di kawasan ini. Mereka juga akan  merasakan pengalaman baru berswafoto, mengabadikan momen bersama bangunan kuno yang otentik. 

Salah satu titik wisata kota lama di kawasan Surabaya utara yang mulai banyak dikunjungi wisatawan.

Bahkan nantinya, Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) akan mengemas kawasan wisata Kota Lama Surabaya itu dengan sensasi lebih seru. Yakni akan ada Jeep Tour dan Bike Tour.

Bangunan yang masih otentik bisa diabadikan menjadi latar berfoto ria. Gedung tua yang masih original itu akan makin membuat seru mengabaikan foto di setiap spot.

Apalagi bisa naik Jeep kuno bersama teman dan rombongan, berkelana menyusuri kota lama dengan gedung cagar budaya. Harga sewa Jeep ini diupayakan terjangkau. Selain itu bisa juga dengan bersepeda keliling kawasan kota tua.

Swafoto dengan latar gedung kuno tentu akan menjadi pengalaman baru merasakan serunya menghabiskan waktu Wisata Kota Lama Surabaya. Bisa berhenti di mana pun sesuai spot terbaik.

Di antaranya, Pos Bloc Surabaya, Gedung Maybank, Gedung PTPN XI, De Javasche Bank, Hotel Arcadia, dan masih banyak lagi. Yang menarik, ada juga keliling spot dengan sepeda. Bisa sewa bisa bawa sendiri.

Laila juga mengapresiasi langkah Pemkot Surabaya menghidupkan Surabaya Utara itu dengan sentuhan wisata baru, wisata heritage.

"Saya mengikutinya dengan baik. Sudah banyak pengunjung. Saya yakin setelah ini akan makin banyak pengunjung. Dishub Surabaya sudah harus menyediakan tempat parkir memadai dan bikin nyaman pengunjung," kata Laila.

Anggota Fraksi PKB ini mendesak agar lingkungan di spot wisata kota tua di Surabaya itu steril dari kendaraan. Untuk pelataran di sepanjang gedung-gedung kuno jangan ada kendaraan melintas. Kecuali kendaraan yang memang menjadi bagian dari pengembangan Wisata Kota Lama.

Wisata Kota Lama Surabaya saat ini terus dikembangkan. Selain ada kawasan atau zona Eropa zaman kolonial, ada juga kawasan Pecinan dan Arab. Ini yang akan menjadi pembeda wisata kota tua Surabaya dengan daerah lain. Semua bisa terkoneksi karena tidak terlalu berjauhan.

Zona Eropa meliputi Jalan Kalimas, Jalan Veteran, Jalan Sikatan dan Jalan Rajawali. Zona ini menawarkan organisasi dan perkantoran etnis Eropa di masa kolonial, serta keberadaan Penjara Kalisosok peninggalan Belanda yang bangunannya masih ada hingga saat ini.

Zona Pecinan meliputi Jalan Karet, Jalan Kembang Jepun, hingga Jalan Panggung. Zona ini menawarkan bangunan-bangunan peninggalan etnis Tionghoa. Mengingat, di masa kolonial kawasan ini menjadi pusat perdagangan etnis Tionghoa.

Zona Ampel menjangkau Jalan Pegirian, Jalan Sasak, hingga Jalan KH Mansyur. Zona ini menawarkan nuansa Arab karena memang menjadi organisasi etis Arab di Surabaya. Termasuk makam Sunan Ampel. (lan/ns)