Jatim Genjot Produksi Susu Melalui Inovasi ‘Si Intan Sexy Banget’

Inovasi Si Intan Sexy Banget ini terinspirasi dari Inovasi Intan Selaksa yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2017 pada ternak sapi potong.

Jatim Genjot Produksi Susu Melalui Inovasi ‘Si Intan Sexy Banget’
Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Provinsi Jawa Timur, Ir. Indyah Aryani, MM (tengah).

Surabaya, HB.net  - Guna menggenjot produksi susu di Jawa Timur, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Peternakan (Disnak) membuat inovasi ‘Si Intan Sexy Banget’. Peningkatan produksi susu sapi ini melalui sistem kawin suntik (inseminasi buatan) dengan menggunakan semen beku sapi perah sexing betina dan penyediaan pejantan unggul sumber bibit dengan memanfaatkan teknologi embrio transfer. Hal itu dijelaskan langsung oleh  Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Provinsi Jawa Timur, Ir. Indyah Aryani, MM.

“Inovasi Si Iintan Sexy Banget merupakan replikasi dari inovasi inseminasi buatan sejuta lebih anakan sapi (Intan Selaksa) atau sapi kerbau komoditas andalan negeri (Sikomandan),” ujar Kadisnak Indyah Aryani.

Inovasi Si Intan Sexy Banget ini terinspirasi dari Inovasi Intan Selaksa yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2017 pada ternak sapi potong. Perbedaanya ialah, jika Intan Selaska dilaksanakan pada sapi potong menggunakan semen beku regular dengan probabilitas kelahiran jantan dan betina adalah 50:50. Sedangkan pada program Si Intan Sexy Banget dilaksanakan pada sapi perah menggunakan semen beku sexing betina dengan probabilitas kelahiran jantan dan betina adalah 30:70, disamping itu pada replikasi ini juga melakukan Embrio Transfer (Bayi Tabung) untuk  mendukung penyediaan pejantan unggul sebagai sumber semen beku.

“Jadi Si Intan Sexy Banget ini memiliki banyak kelebihan. Antara lain, penggunaan semen beku jenis khusus yakni semen beku sexing betina sehingga dapat menghasilkan pedet sapi perah betina dengan probabilitas sebesar 70%. Penggunaan teknologi Bayi Tabung (Embrio Transfer) untuk pemenuhan kebutuhan pejantan unggul sebagai penghasil benih (semen beku),”terang Kadisnak.

Dengan program Si Intan Sexy Banget ini memberikan dampak positif tidak hanya kepada ketahanan pangan nasional tetapi juga terhadap peternak penerima manfaat. Hal itu terjadi karena akan ada peningkatan kelahiran sapi perah betina yang berdampak pada peningkatan produksi susu segar di Jawa Timur. Kondisi itu bisa dicapai karena tersedianya pejantan unggul hasil embrio transfer di Jawa Timur dan tersedianya pupuk organik dan biogas hasil samping peningkatan populasi sapi perah di Jawa Timur.

Sementgara itu,  Dr.drh. Iswahyudi, MP kepala UPT. Inseminasi Buatan selaku inovator menjelaskan, kegiatan utama yang dilakukan dalam Inovasi Si Intan Sexy Banget adalah, inseminasi buatan gratis yang melibatkan 36.000 peternak di 4 kKabupaten sentra ternak sapi perah dengan menggunakan semen beku (sperma beku) sexing betina. Aplikasi Embrio Transfer gratis pada sapi terpilih milik peternak di 8 Kabupaten. Selain itu juga Pemeriksaan kebuntingan hasil kegiatan Kawin Suntik dan Embrio Transfer,”.

Inovasi Si Intan Sexy Banget ini akan terus dilakukan secara terus menerus, berkelanjutan dan berkesinambungan. Program ini memiliki berbagai dampak aspek sosial mapun lingkungan. Aspek sosial, Si Intan Sexy Banget merupakan kegiatan yang mempunyai sasaran secara langsung pada masyarakat peternak sapi perah dengan total akseptor sapi perah di Jawa Timur sejumlah 110.000 ekor (36.000 peternak). Peningkatan produksi susu akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan dan Nilai Tukar Peternak (NTP) oleh karena itu Si Intan Sexy Banget memiliki peluang untuk tetap dilanjutkan.

Sedangkan dari aspek lingkungan Si Intan Sexy Banget merupakan bagian dari kampanye Go Green yang ramah lingkungan, karena melalui inovasi ini akan didapatkan produk sampingan bahan baku pupuk organik dan bahan energi terbarukan biogas. Selain itu penerapan administrasi menggunakan sistem barcode mengurangi penggunaan kertas sehingga turut berperan dalam upaya mengurangi global warming.

Lebih jauh Iswahyudi menjelsakan, Si Intan Sexy Banget dapat diterapkan di daerah lain dikarenakan program tersebut telah dilakukan selama 2 tahun 6 bulan di wilayah sentra peternakan sapi perah. Pada tahun 2019 program ini dilaksanakan di dua wilayah sentra sapi perah sebagai pilot project, yaitu Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Malang dengan total capaian angka kelahiran pedet betina sebanyak 7.548 ekor pedet betina dari total kelahiran pedet 10.739 ekor atau setara dengan 70.2 %.

“Pada tahun 2020 pemanfaatan semen beku sexing diperluas pelaksanaannya menjadi 4 wilayah sentra sapi perah di Jawa Timur yaitu Malang, Pasuruan, Tulungagung, dan Probolinggo dengan hasil kelahiran pedet betina di wilayah tersebut sebanyak 19.964 ekor dari total kelahiran pedet 27.235 ekor atau 73% dari kelahiran pedet di sentra tersebut adalah betina. Embrio Transfer dilaksanakan di 8 kabupaten dengan hasil 5 pedet  hasil embrio transfer telah menjadi pejantan sumber bibit di Jawa Timur untuk peningkatan mutu genetik ternak,”pungkas dia. (mad/ns)