Komisi I DPRD Banyuwangi Belajar Investasi di Kota Mojokerto

Komisi I DPRD Banyuwangi Belajar Investasi di Kota Mojokerto
Kadis DPMPTSP sedang memberikan arahan kepada anggota Komisi I DPRD Banyuwangi.

Mojokerto, HARIAN BANGSA - Dalam rangka meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) di Banyuwangi, sejumlah anggota dewan dan ketua Komisi I DPRD Kabupaten Banyuwangi melakukan kunjungan kerja atau studi banding di Kota Mojokerto.

Mereka sangat terkejut dengan nilai investasi yang masuk di Kota Mojokerto sampai menyentuh angka Rp 1,6 triliun. Sehingga, Komisi I yang didampingi wakil ketua DPRD Banyuwangi mendatangi langsung di Gedung GMSC (Pusat Pelayanan Tercanggih dan Terpadu) Kota Mojokerto, Selasa (25/2).

Kedatangan para wakil rakyat Kabupaten Banyuwangi di Gedung GMSC, langsung disambut oleh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Muhammad Ali Imron. Dalam pertemuan  selama dua jam itu, Komisi I DPRD Banyuwangi meminta arahan maupun informasi langsung kepada kadis DPMPTSP, atas keberhasilan Pemkot Mojokerto dalam menyedot nilai investor yang mencapai nilai fantastis, yaitu Rp 1,6 triliun. Komisi I ingin untuk belajar mengenai cara menarik investor dari luar dan dalam di Banyuwangi.

Ketua Komisi I DPRD Banyuwangi Irianto mengatakan, kedatangan para anggotanya sengaja melakukan kunjungan kerja untuk menggali dan belajar langsung kepada ahlinya. Terutama mengenai peningkatan nilai investasi luar biasa dari Kota Mojokerto.

“Kami ingin belajar langsung dari Kota Mojokerto yang sukses menggaet para investor dengan nilai total investasi mencapai angka Rp 1, 6 triliun. Berbagai macam Ilmu maupun cara kerja yang sudah didapat dari hasil kunjungan di Kota Mojokerto nanti, segera kami laksanakan di Banyuwangi untuk membantu pemerintah daerah dalam mendongkrak nilai investasi. Saya bersama anggota dewan lainnya, sangat puas dari penjelasan kadis DPMPTSP,"  ungkap Irianto,(25/2).

Dalam penjelasannya, Kadis DPMPTSP Muhammad Ali Imron menyampaikan, prestasi dari peningkatan nilai investasi tersebut, karena saling sinerginya dan kerja maksimal semua pihak dalam membangun Kota Mojokerto untuk mewujudkan sebagai Kota Sejahtera.

Berdasarkan data DPMPTSP, investasi di Kota Mojokerto per tahunnya mengalami peningkatan yang.sangat baik. Di tahun 2016 mencapai Rp 75,849 miliar. Dengan jumlah investor yang memasukkan penanaman modal dalam negeri mencapai 39 orang. Untuk tahun 2017, angka itu naik hingga Rp 121,908 miliar, dan tahun 2018 investasi meningkat hingga Rp 285,898 miliar,  per Agustus 2019 jumlah nilai investasi di Kota Mojokerto sudah menyentuh Rp 1,426 triliun, hingga akhir tahun 2019 telah menyentuh angka 1,6 triliun.(ris/rd)