Kredit Pintar Ajak UMKM di Surabaya Mengulik Peluang Bisnis

Sebagai platform penyedia layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi, Kredit Pintar tak hanya memberikan pinjaman kepada nasabahnya.

Kredit Pintar Ajak UMKM di Surabaya Mengulik Peluang Bisnis
Dari kiri ke kanan, Brand Supervisor Kredit Pintar Puji Sukaryadi, Founder Mambu Suroboyoan Irawan Prasetyo, Head of Marketing Kredit Pintar Willy Apriando, dan Offline Sales Associate Director Kredit Pintar Satria Putera.

Surabaya, HARIANBANGSA.net – Sebagai platform penyedia layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi, Kredit Pintar tak hanya memberikan pinjaman kepada nasabahnya. Namun, layanan peer to peer lending ini juga memberikan nilai lebih.

“Kami juga mengajarkan literasi keuangan. Ajarkan mengelola keuangan dan ide-ide bisnis untuk UMKM,” ungkap Head of Marketing Kredit Pintar Willy Apriando.

Hal inilah yang mendorong Kredit Pintar merambah Surabaya untuk pemasaran offline-nya. Sebelumnya, Kredit Pintar telah berkembang di Jakarta dan Bandung. Salah satu alasan merambah pasar Surabaya karena warga Kota Pahlawan ini punya jiwa entrepreneur yang tinggi. “Orang punya gairah untuk membuka usaha sendiri. Kami akan beri fasilitasnya,” kata Willy Apriando.

Salah satu upaya Kredit Pintar adalah menghadirkan Irawan Prasetyo, founder Mambu Suroboyoan. Brand lokal asli Kota Surabaya ini menjual kaos dengan konsep desain berbau Suroboyoan, mengangkat budaya Parikan-Pantun khas Jawa Timur.

Irawan juga merasakan apa yang dialami kebanyakan orang-orang di masa pandemi. Omzet usaha kaosnya menurun drastis. Pendapatannya terjun bebas. Padahal ia sudah menumpuk stok di gudang.

“Sebelumnya rata-rata omzet kami Rp 7-12 juta per bulan. Bahkan yang paling tinggi berhasil sampai Rp 25 juta. Namun begitu pandemi turun menjadi Rp 3-5 juta per bulan. Rekor terburuk kami pernah hanya mendapat Rp 500 ribu di bulan Februari 2021,” ungkap Irawan.

Hal ini diungkapkan  Irawan Prasetyo pada saat sharing session bersama para pelaku UMKM dalam acara Kelas Pintar Bersama Cari Cuan. Acara ini diinisiasi oleh Kredit Pintar, Jumat (20/5), di Auditorium Mabokopi Waroeng, Jalan Banyu Urip, Surabaya.

Ia tak gentar untuk tetap menjalankan usaha kaos Mambu Suroboyoan yang kerap dicari turis sebagai cinderamata khas Surabaya. Irawan melihat ini sebagai peluang karena belum ada produk asli lokal Surabaya yang berkonsep seperti Mambu Suroboyoan.

Stok kaos yang menumpuk di gudang pun pada akhirnya habis terjual. Pelaku UMKM seperti Irawan inilah yang kemudian membuat UMKM menjadi sektor yang mendapat perhatian khusus dari pemerintah karena turut serta sebagai pendorong, berkontribusi dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional.

“Kredit Pintar sebagai pihak swasta yang mendukung program percepatan pemulihan ekonomi nasional, membuka peluang seluas-luasnya bagi para pelaku UMKM yang membutuhkan pemodalan,” ujar Brand Supervisor Kredit Pintar Puji Sukaryadi, saat memberikan sambutan pada acara Kelas Pintar Bersama.

Kelas Pintar Bersama merupakan persembahan Kredit Pintar untuk merangkul dan mengedukasi komunitas guna meningkatkan literasi keuangan serta pemberdayaan UMKM. Dalam Kelas Pintar Bersama, Kredit Pintar juga mengajak para pembicara tamu sesuai dengan bidang expert-nya masing-masing untuk turut berpartisipasi dan berbagi tips-tips yang bermanfaat bagi para peserta.

Hingga saat ini Kredit Pintar telah menyalurkan total pinjaman lebih dari Rp 27 triliun. Sekitar setengah nasabahnya, meminjam uang untuk tujuan modal usaha kecil atau pendidikan. Total peminjam sejak Kredit Pintar didirikan berjumlah 7.856.629 nasabah.

Kredit Pintar merupakan perusahaan penyelenggara layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi yang memiliki izin dan pengawasan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Perusahaan ini telah beroperasi sejak 2017.

Dalam kesempatan yang sama, Offline Sales Associate Director Kredit Pintar Satria Putera, menambahkan, Kota Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Kota Jakarta. “Sebagai kota metropolitan, Surabaya merupakan sentral perekonomian di Jawa Timur. Kami melihat Surabaya sebagai pasar yang sangat potensial dan diperhitungkan untuk dikembangkan secara serius dan berkelanjutan,” katanya.

Dia berharap melalui kegiatan ini masyarakat Kota Surabaya dapat mengenal lebih baik produknya. Selain itu, memanfaatkan produk tersebut secara positif. Baik untuk keperluan pribadi ataupun keperluan usaha mereka. Sehingga Kredit Pintar juga dapat berpartisipasi aktif dalam menumbuhkan ekonomi kerakyatan di Surabaya.(rd)