KTM GMNI Tuban, Peserta Terima Literasi Media dari PWI Jatim

KTM yang diselenggarakan di Kabupaten Tuban, tepatnya bertempat di Gedung BLK Jatim ini diikuti sebanyak 35 peserta kader GMNI dari Jatim dan juga kader GMNI dari luar Jatim.

KTM GMNI Tuban, Peserta Terima Literasi Media dari PWI Jatim
Wakil Ketua PWI Jatim, Mahmud Suhermono memberikan materi literasi media kepada peserta KTM GMNI Jatim.

Tuban, HB.net - Puluhan peserta Kaderisasi Tingkat Menengah (KTM) yang digelar Dewan Pimpinan Daerah (DPD) GMNI Jatim menerima materi literasi media dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur.

KTM yang diselenggarakan di Kabupaten Tuban, tepatnya bertempat di Gedung BLK Jatim ini diikuti sebanyak 35 peserta kader GMNI dari Jatim dan juga kader GMNI dari luar Jatim. Diantaranya dari Bima Nusa Tenggara Barat, Jakarta Timur, dan juga dari Mataram. Mereka mengikuti kegiatan KTM mulai 25 Juni hingga 7 Juli 2022.

Dihadapan peserta KTM, Wakil Ketua PWI Jatim, Machmud Suhermono menyampaikan, berbagai fenomena media di era digital ini yang terkadang bisa mengakibatkan berita hoax. Sehingga, menjadi berita yang dapat menyesatkan bagi masyarakat.

Tak hanya itu, derasnya arus digital juga memunculkan banyak orang yang bisa menjadi content creator, video creator dan juga pola mencari berita di masyarakat berbeda. Dari situ Medsos menjadi sumber berita yang rawan melanggar kode etik.

"Beda dengan orde baru, media itu harus wajib memiliki SIUPP, di jaman itu juga masih menggunakan sistem atau mekanisme bredel. Yang dimana pers saat itu sangat terkekang," kata Mahmud sapaan akrabnya, Senin (4/6/2022).

Ketua DPD GMNI Jatim Edwin Rilo Pambudi menjelaskan, materi literasi media ini sangat penting karena dapat mendidik dan memberi penjelasan pada para kader. Tujuannya, agar bisa lebih memahami bagaiman dunia pers di era digital dan kemajuan teknologi."Terima kasih pada Pak Machmud yang sudah bersedia datang ke agenda kami dan memberikan penjelasan bagaimana dunia pers saat ini. Dengan ini juga bisa memberi wawasan kepada para kader tentang jurnalistik maupun literasi media," pungkasnya.(wan/ns)