Laba Bersih Astra Naik 84 Persen di Kuartal I 2022

PT Astra Internasional Tbk melaporkan laba bersih per saham di kuartal I 2022 meningkat 84 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Laba Bersih Astra Naik 84 Persen di Kuartal I 2022
Kantor pusat PT Astra Internasional Tbk.

Jakarta, HARIANBANGSA.net – PT Astra Internasional Tbk melaporkan laba bersih per saham di kuartal I 2022 meningkat 84 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sementara, penjualan mobil meningkat 44 persen. Sedangkan penjualan sepeda motor menurun 6 persen.

Kontribusi yang lebih tinggi dari bisnis penjualan alat berat, kontraktor penambangan dan pertambangan batu bara. Selain itu, kinerja agribisnis yang lebih baik, dan posisi keuangan dan pendanaan yang kuat

“Grup membukukan kinerja yang baik pada kuartal I 2022, didukung oleh pemulihan ekonomi domestik dan harga komoditas yang lebih tinggi. Meskipun situasi pandemi telah membaik, grup diperkirakan akan terus menghadapi ketidakpastian dari Covid-19 dan tantangan eksternal lainnya,” ungkap Presiden Direktur Astra Internasional Djony Bunarto Tjondro, Jumat (28/4).

Namun demikian, lanjutnya, didukung oleh posisi keuangannya yang kuat, grup berada pada posisi yang tepat untuk mencari peluang bisnis baru. Hal ini guna mendorong pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan.

Pendapatan bersih konsolidasian grup pada kuartal I 2022 sebesar Rp 71,9 triliun. Angka ini meningkat 39 persen dibandingkan dengan kuartal I tahun 2021. “Sedangkan laba bersih grup meningkat 84 persen menjadi Rp 6,9 triliun. Hal ini mencerminkan kinerja yang lebih baik dari semua bisnis grup. Khususnya, divisi alat berat dan pertambangan, otomotif, jasa keuangan, serta agribisnis,” jelas Djony Bunarto Tjondro.

Nilai aset bersih per saham pada 31 Maret 2022 sebesar Rp 4.427, meningkat 4 persen dibandingkan posisi pada 31 Desember 2021. Kas bersih, tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan grup, mencapai Rp 36,2 triliun

pada 31 Maret 2022, dibandingkan Rp 30,7 triliun pada akhir tahun 2021. Utang bersih anak perusahaan jasa keuangan grup sedikit meningkat dari Rp 39,2 triliun pada akhir tahun 2021 menjadi Rp39,3 triliun pada 31 Maret 2022.(rd)