Ngabuburit, Santri Ponpes Denanyar Ngaji Kitab Tafsir Kuno

Setiap bulan Ramadan, santri Pondok Pesantren (Ponpes) Mambaul Ma'arif Denanyar, Kabupaten Jombang, memiliki tradisi tersendiri saat ngabuburit.

Ngabuburit, Santri Ponpes Denanyar Ngaji Kitab Tafsir Kuno
Suasana santri Ponpes Mambaul Ma'arif Denanyar saat ngaji kitab tafsir. Aan Amrulloh/ HARIAN BANGSA

Jombang, HARIANBANGSA.net - Setiap bulan Ramadan, santri Pondok Pesantren (Ponpes) Mambaul Ma'arif Denanyar, Kabupaten Jombang, memiliki tradisi tersendiri saat ngabuburit. Mereka mengikuti kegiatan ngaji kitab tafsir kuno, yakni kitab yang lahir di abad ke-12.

Dalam Ramadan kali ini, ratusan santri mempelajari tafsir dari ayat-ayat suci Alquran yang dilakukan di Asrama Tahfidz Sunan Bonang PP Mambaul Ma'arif Denanyar.

Para santri khusus mempelajari kitab Tafsir Yasin karangan Syekh Hamami Zadah dan diajarkan langsung oleh Pengasuh Asrama Tahfidz Sunan Bonang, Muhammad Jauharul Afif (Gus Afif).

Gus Afif membacakan satu per satu ayat dari Surat Yasin di kitab tersebut beserta penafsirannya. Sedangkan para santri menyimak dan menyalin penafsiran tersebut ke kitabnya masing-masing dengan menggunakan huruf pego.

"Kitab yang kami baca ini termasuk kitab karangan para ulama ahlusunnah wal jamaah. Makanya harapannya anak-anak ini pun punya wawasan ahlusunnah wal jamaah, mulai dari akidah sampai syariatnya sesuai dengan tuntunan Rasulullah," ujar Gus Afif saat ditemui di pesantrennya, pada Rabu (7/4) sore.

Dikatakan, pengajian-pengajian seperti ini di lingkungan pesantren sudah menjadi keharusan setiap hari. Namun saat Ramadan kegiatannya semakin penuh.

"Memang di lingkungan pesantren itu pengajian-pengajian (tafsir kitab) seperti ini sudah membudaya ya. Sudah jadi tradisi. Apalagi di bulan Ramadan otomatis mulai bakda Subuh, Zuhur, hingga Tarawih itu ngaji full. Inilah indahnya di pesantren," terang Gus Afif.

Mengaji kitab tafsir diharapkan untuk para santri bisa menyelami intisari dari Alquran secara menyeluruh. Di ponpes ini terdapat sekitar 300 santri. Namun, karena masih dalam suasana pandemi Covid-19, pengajian dibagi beberapa kelompok. "Saat ini sekitar 50 santri yang mengikuti ngaji," tukas Gus Afif.

Sementara, salah satu santri, Muhammad Rosyid Ridloh (18), asal Lamongan ini mengaku rutin mengikuti pengajian kitab tafsir di Asrama Tahfidz Sunan Bonang PP Mambaul Ma'arif Denanyar.

"Ngaji kitab tafsir sangat bermanfaat untuk menambah keilmuannya. Banyak sekali pelajaran yang bisa kita ambil dari mengaji kitab tafsir Yasin. Seperti menambah keimanan dan ketaqwaan dan kecintaan terhadal Alquran," pungkasnya.(aan/rd)