Ning Ita Tandai Peletakkan Batu Pertama Pasar Benpas

Ning Ita Tandai Peletakkan Batu Pertama Pasar Benpas
Walikota melakukan peletakkan batu pertama.

Mojokerto, HARIAN BANGSA - Walikota Mojokerto Ika Puspitasari dengan didampingi kepala satuan.kerja Disperindag  mengawali peletakan  batu pertama pembangunan kembali Pasar Benteng Pancasila (Benpas). Pasar ini merupakan tempat pedagang eks alun-alun yang terbakar  bulan September 2017 silam.

Peletakkan batu pertama oleh walikota, Jumat (31/1) dianggap olehnya merupakan kegiatan yang baik untuk dipilih  sebagai hari yang baik. Acara peletakan batu pertama yang disertai turunnya hujan , juga dianggapnya kejadian yang barokah dari Allah SWT

”Cuaca turunnya hujan  saat peletakan batu pertama pembangunan  itu merupakan kebarokahan, dan bukan pertanda buruk.”terang walikota.

Ning Ita, panggilan akrab walikota Mojokerto juga menjelaskan bahwa proyek ini senilai sekitar Rp 11 miliar  yang diusulkan pada tahun 2018 lalu, merupakan dana penugasan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) melalui Kementerian Perdagangan. Pasar ini terkategori yang terkena bencana kebakaran.

Dana itu, masuk pada dana penugasan di tahun 2018  melalui mekanisme tender sehingga pemenang baru muncul pada tahun 2019 kemarin. Sehingga pada awal tahun ini baru bisa dilakukan proses pembangunan.

Sesuai dengan pengajuan proposal nantinya akan dibangun sebanyak 240 kios. Jumlah tersebut sudah lebih dari  jumlah pedagang eks alun alun. Sesuai kontrak  proyek ini pembangunannya selesai selama tujuh bulan ke depan. Bentuk bangunan pasar ini nantinya akan  ada unsur etnik Majapahitan (eksterior ).

Ning Ita juga menyampaikan bahwa, kios baru nanti yang menempati adalah pedagang yang terdaftar di Disperindag , terutama warga Kota Mojokerto. Hal itu sesuai dengan misi pemerintah kota, yaitu membangun usaha kecil yang berbasis ekonomi kerakyatan. Selain itu, kios nantinya tidak boleh dijualbelikan atau disewakan.

“Berdasarkan regulasi kios ini disiapkan infrastruktur bagi pedagang eks alun-alun yang kebakaran dulu bukan disewakan. Sisa kios yang disediakan bisa ditambah pedagang baru, tapi ya pengelolaannya ditangani Disperindag,” ungkapnya.(ris/rd)