Pemkab Banyuwangi Bangun Jembatan Ambruk dan Siapkan Gedung Alternatif

Jembatan Carangan ini menghubungkan Dusun Gunungkrikil, Desa Tegalharjo dengan Desa Karangharjo. Sementara, Gedung sekolah SDN 7 Tegalharjo sendiri berada di Desa Karangharjo yang terletak di ujung barat jembatan.

Pemkab Banyuwangi Bangun Jembatan Ambruk dan Siapkan Gedung Alternatif

Banyuwangi, HB.net - Terkait ambruknya Jembatan Carangan di Kecamatan Glenmore pada Kamis, (18/11) saat diterjang arus deras sungai akibat hujan deras. Pemkab Banyuwangi langsung mengambil langkah melakukan pembangunan jembatan dan mengupayakan gedung alternatif bagi siswa SDN 7 Tegalharjo yang terdampak.

Jembatan Carangan ini menghubungkan Dusun Gunungkrikil, Desa Tegalharjo dengan Desa Karangharjo. Sementara, Gedung sekolah SDN 7 Tegalharjo sendiri berada di Desa Karangharjo yang terletak di ujung barat jembatan. Mayoritas siswa berada di Tegalharjo.

Karena akses lewat jembatan terputus, sebanyak 46 siswa sekolah tidak bisa belajar di sekolah. Mereka terpaksa belajar di masjid, karena untuk menuju sekolah mereka harus mengambil jalan alternatif yang jauhnya 3 km lebih.

“46 siswa ini akan difasilitasi belajar di Kantor Kecamatan Glenmore. Ruang belajarnya akan disediakan di aula kantor kecamatan, ruang pertemuan, hingga rumah dinas camat. Sabtu (27/11), mereka bisa mulai belajar di kantor kecamatan, sampai akses jalannya tersambung kembali,” kata Plt Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno, Jumat (26/11).

Bagi 5 siswa yang rumahnya di Tegalharjo, akan tetap belajar di sekolah karena akses mereka tidak terganggu. Suratno memastikan, gedung alternatif untuk menampung para siswa SD ini sudah memenuhi kelayakan untuk digunakan proses pembelajaran.

Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Cipta Karya dan Penataan Ruang (PUCKPR) Danang Hartanto menambahkan, pembangunan Jembatan Carangan akan segera dilakukan pada 2022 mendatang.

“Kalau dikerjakan tahun ini belum memungkinkan karena anggaran kita terbatas. Pekerjaannya membutuhkan anggaran sekitar Rp 600 juta lebih. Namun ini akan menjadi prioritas kami di tahun 2022,” katanya.

“Beberapa hari lalu sudah bertemu dengan aparat desa, tokoh-tokoh setempat terkait ambruknya jembatan ini membahas untuk pembangunan jembatan ini tahun depan. Untuk sementara, masyarakat bisa menggunakan jakur alternatif yang ada melalui Jolondoro sejauh 3 kilometer," jelas Danang. (guh/diy)