Pemkot dan BBWS Sinergi Wujudkan Wisata Bahari Majapahit

Wisata Bahari Majapahit yang merupakan ikon wisata baru di Kota Mojokerto, tahun ini mulai dikerjakan.

Pemkot dan BBWS Sinergi Wujudkan Wisata Bahari Majapahit
Wali Kota Mojokerto Ning Ita saat kegiatan Hari Air Sedunia.

Mojokerto, HARIAN BANGSA.net - Wisata Bahari Majapahit yang merupakan ikon wisata baru di Kota Mojokerto, tahun ini mulai dikerjakan. Program wisata yang didukung Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Jawa Timur  tersebut mulai mendapatkan angin segar dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Kepala BBWS Brantas Muhammad Rizal pada kegiatan bersih-bersih sungai dalam rangka Hari Air Sedunia.

"Sungai ini direncanakan akan dipakai untuk tempat wisata. Sepanjang tidak menyalahi peraturan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ) tentang pengelolaan sempadan, saya rasa tidak ada masalah,” kata Kepala BBWS Brantas Muhammad Rizal, Kamis (18/3).

Untuk itu, saat ini pihaknya dari BBWS Brantas sedang mempelajari grand design dari Pemerintah Kota Mojokerto untuk dikaji lebih lanjut. Jika memenuhi, pihaknya akan memberikan rekomendasi kepada menteri agar dikeluarkan izinnya.” Sehingga pelaksanaan pembangunan Wisata Bahari dapat dikerjakan," imbuh Muhammad Rizal.

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyambut baik sinergitas dari BBWS Brantas dalam pembangunan Wisata Bahari Majapahit. Ia menuturkan bahwa Kota Mojokerto sebagian besar wilayahnya dikelilingi oleh aliran sungai.

Selama ini pemerintah  daerah telah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi dalam menjaga kebersihan. Terutama, bagi warga yang sungainya akan dimanfaatkan sebagai tempat wisata. Seperti di Kelurahan Pulorejo, Kelurahan Blooto dan Kelurahan Mentikan.

"Mengingat Kota Mojokerto ini, dikelilingi oleh berbagai macam aliran sungai, kami tidak henti-hentinya mengajak masyarakat untuk terus menjaga kebersihan sungai,” kata Ning Ita, sapaan akrabnya.

Terlebih, sungai yang akan dimanfaatkan sebagai tempat wisata. Saat ini, sudah ada dua kelurahan yang telah melakukan inovasi berupa wisata tanam jeruk di samping aliran sungai. Wisata tanam jeruk ini merupakan bentuk partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan sungai. Dukungan dari masyarakat seperti ini, akan terus dikuatkan.

Tidak hanya itu, sebagai bentuk syukur atas melimpahnya air di Kota Mojokerto, pemerintah daerah telah membuat event khusus bertajuk Mojotirto Festival. Event rutin ini dilakukan setiap Peringatan Hari Air yang jatuh pada tanggal 22 Maret setiap tahunnya.

"Momentum ini (Event Mojotirto) merupakan bentuk syukur kami atas melimpahnya air yang ada di Kota Mojokerto. Air yang terus melimpah dan tidak pernah surut. Ini juga merupakan bentuk partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan sungai selama ini," tandas wali kota perempuan pertama di Mojokerto ini. (ris/rd)