Pemkot dan Polresta Mojokerto Vaksinasi Penyandang Disablitas

Pemkot Mojokerto berkolaborasi dengan Polresta Mojokerto memberikan layanan vaksin bagi penyandang disabilitas dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan siswa sekolah luar biasa (SLB) di Kota Mojokerto.

Pemkot dan Polresta Mojokerto Vaksinasi Penyandang Disablitas
Walikota Mojokerto dan forkopimda memberikan keterangan pers.

Mojokerto, HARIAN BANGSA.net - Pemkot Mojokerto berkolaborasi dengan Polresta Mojokerto memberikan layanan vaksin bagi penyandang disabilitas dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan siswa sekolah luar biasa (SLB) di Kota Mojokerto. Mereka mendapatkan vaksinasi tahap keempat dosis tunggal Sinopham dari Polresta Mojokerto. Selasa (10/8).

Pelaksanaan vaksinasi dihadiri langsung Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari bersama Kapolresta Mojokerto AKBP Rofiq Ripto Himawan, dan kajari ini dilaksanakan sejak pukul 08.00 WIB,  di lantai dasar Sunrise Mall, Jalan Benteng Pancasila.

Ning Ita, sapaan wali kota Mojokerto menjelaskan, total ada sebanyak 837 orang yang menyandang disabilitas di Kota Mojokerto masuk dalam sasaran tahap keempat. Dari 837 sasaran disabilitas, Pemkot Mojokerto baru mendapatkan dosis vaksin untuk 167 sasaran.

"Ada sebagian kecil sisanya akan kami berikan vaksin untuk yang khusus disabilitas menggunakan vaksin sinopham. Kebetulan untuk hari ini kita bekerja sama dengan Polresta Mojokerto karena di jajaran polres ini juga ada kuota bagi disabilitas," jelas Ning Ita

Terpisah, Kapolresta Mojokerto AKBP Rofiq Ripto Himawan mengatakan, ada beberapa yang tidak mau divaksin karena takut. “Tetapi alhamdulillah dengan dibujuk oleh mbak-mbak polwan tadi, akhirnya mau,” jelas kapolres.

Beberapa anggota polwan dan tenaga kesehatan terus berusaha menenangkan dan merayunya agar mau divaksin. Tapi rayuan itu pun tak berhasil membuat remaja ini mau divaksin. Mereka memilih meninggalkan lokasi usai kawan-kawannya mendapatkan vaksin.

"Biasa kalau itu. Memang butuh waktu lama untuk merayu mereka (siswa SLB). Supaya mau divaksin, harus sabar," ungkap kapolres yang juga memiliki sekolah SLB di Magelang ini.

Hanya saja salah satu anak penyandang disabilitas Oktavianto, kelas X SMALB Pertiwi, Kota Mojokerto enggan dilakukan vaksinasi. Lantaran, Okta takut dengan jarum suntik. "Gak mau, takut suntik. Pokoknya pulang," ucapnya sembari menerima kue yang didapatnya dari polwan dan mengelak dibawa ke meja vaksin.

Rofiq menyebutkan, sebanyak 76 warga yang dilakukan vaksinasi kali ini oleh Polresta Mojokerto. Pihaknya menerjunkan dua staf urkes, dibantu enam nakes Dinkes Kota Mojokerto, enam nakes Akper Kosgoro, dan empat relawan.

"Kita juga menyiapkan akomodasi antar jemput untuk mempermudah pelayanan mereka. Kegiatan ini juga dilakukan memang serentak se-Polda Jatim untuk ODGJ, puluhan difabel, maupun siswa SLB," ungkapnya.(ris/rd)