Pengecekan Beras Diperketat , 5.000 KPM di Bancar, Tuban Terima Program BPNT 

Dinsos P3A mewanti-wanti kepada supliyer agar tidak memainkan kualitas beras yang akan diberikan pada KPM. Jika meminta kualitas premium, maka seyogyanya supliyer harus menyediakan. Sebab, kepuasan KPM merupakan perioritas yang utama.

Pengecekan Beras Diperketat , 5.000 KPM di Bancar, Tuban Terima Program BPNT 

Tuban, HB.net -  Penyaluran program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) berupa beras di Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban terus diperketat berbagai pihak terkait. Pengecekan beras dari supliyer dilakukan jajaran Forkompimcam Bancar dan Dinas Sosial P3A yang berlangsung pendopo kecamatan setempat, Kamis (14/1).

Dalam pengecekan itu beras diambil secara acak dan dilihat bersama-sama sebelum disalurkan di agen-agen desa. Sekretaris Dinsos P3A Kabupaten Tuban, S.Y Emanuel saat berada di lokasi menyatakan, pengecekan ini sangat penting agar supliyer menyediakan beras sesuai dengan standar. Harapannya, setelah menerima BPNT tidak KPM yag dirugikan. Sehingga, bila ada yang menerima beras tidak layak, maka supliyer wajib mengganti.

"Kalau kualitas jelek, maka wajib diganti oleh supliyer," terang Manu begitu biasa disapa.

Selanjutnya, Dinsos P3A juga mewanti-wanti kepada supliyer agar tidak memainkan kualitas beras yang akan diberikan pada KPM. Jika meminta kualitas premium, maka seyogyanya supliyer harus menyediakan. Sebab, kepuasan KPM merupakan perioritas yang utama.

"Intinya jangan sampai ada komplain dari KPM," timpalnya.

Senada disampaikan Camat Bancar, Pemkab Tuban, Sutaji. Ia mengaku, sejak menjadi pimpinan di Kecamatan Bancar selalu meminta kepada supliyer agar selalu menjaga kualitas beras BPNT. Bahkan, selalu meminta kepada KPM yang merasa dirugikan agar segera melapor. Baik melapor pada agen langsung, pendamping TKSK maupun ke pihak kecamatan.

"Kami juga tidak segan pada agen yang nakal. Kalau terbukti nakal maka akan kami sangsi," terang Sutaji.

Sementara itu, Pendamping TKSK Kecamatan Bancar, Abdul Wahab menyampaikan, secara umum memang saat ini di Kabupaten Tuba  ada pengurangan jumlah KPM. Namun, untuk wilayah Bancar sendiri yang masih mendapatkan program BPNT kurang lebih 5 ribu KPM. Sedangkan, untuk kualitas beras yang dipesan oleh KPM mayoritas berkualitas premium.

TKSK pun berkomitmen akan terus memantau penyaluran kualitas program BPNT. Selain itu, sudah meminta kepada Agen atau E-Warung agar selalu melapor jika ada KPM yang dirugikan.

"Kami juga meminta kepada agen atau E-Warung agar tidak main-main dalam memenuhi kebutuhan KPM. Seperti, telur maupun lauk pauk yang lain," jelasnya.

Ditempat yang berbeda, Huda salah satu agen di Bancar mengaku, terus mengontrol ulang komoditi yang akan disalurkan pada KPM. Jika ada yag kurang bagus, maka langsung dilaporkan pada TKSK dan langsung diganti.

"Alhamdulillah selama ini KPM tidak ada yang mengeluh terkait komoditi beras," ujar Huda.

Terpisah, Zeti salah satu KPM asal Desa Sembungin, Kecamatan Bancar menerangkan, selama ini pihaknya sudah menerima beras sesuai harapan. Kedepan ia meminta agar kualitas beras selalu dijaga agar KPM tidak dirugikan

"Semoga saja kedepan kualitas beras terus dipertahankan," harapnya.

Diketahui, program BPNT di Kabupaten Tuban saat ini yang menerima sekitar 85.196 KPM. Setiap KPM akan menerima beras sebesar 15 kilogram, telur, daging ayam, tahun dan tempe dengan total anggaran sebesar Rp 200 ribu per-KPM.(wan/ns)