Penjualan Mobkas Berangsur Membaik, Ramadan Bisa Naik 10 Persen

Seiring berkurangnya jumlah kasus Covid-19, mempengaruhi perekonomian di semua sektor.

Penjualan Mobkas Berangsur Membaik, Ramadan Bisa Naik 10 Persen
Sugeng Sumarsono menunjukkan salah satu unit mobkas jenis pick-up yang tetap stabil.

Surabaya, HARIAN BANGSA.net - Seiring berkurangnya jumlah kasus Covid-19, mempengaruhi perekonomian di semua sektor. Salah satunya bidang otomotif. Baik penjualan mobil baru maupun bekas. Hal tersebut dibenarkan salah satu Owner SS Mobil 21, Sugeng Sumarsono saat ditemui di Showroom miliknya di Golden City Mall Surabaya (Goci).

“Setelah kita beberapa lama merugi akibat pandemi, kini sudah mulai berangsur membaik. Sepertinya bukan hanya sektor otomotif saja, tetapi sektor lainnya juga mengalami hal yang sama. Banyak faktor yang membuat demand atau daya beli masyarakat akhirnya meningkat,” kata dia, Rabu (14/4).

Faktor utama ini karena jumlah positif Covid-19 turun, sehingga ekonomi mulai naik. Karena selalu berkebalikan. Ketika jumlah positif naik, maka ekonomi semua sektor akan turun dan sebaliknya. Faktor lainnya, yakni dengan adanya vaksinasi yang dilakukan di Indonesia ini sangat berdampak terhadap pemulihan ekonomi.

“Padahal untuk vaksinasi kan belum semua orang divaksin. Hanya beberapa seperti lansia, beberapa media atau wartawan, beberapa pejabat atau khalayak yang berhubungan dengan orang banyak seperti tenaga kesehatan dan beberapa orang lainnya. Namun, hal tersebut sudah bisa mengangkat atau menstabilkan ekonomi,” katanya.

Sugeng juga menjelaskan, masyarakat sudah berani keluar rumah. Sudah berani ke mall, restoran dan tempat makan, serta beberapa aktivitas lainnya. Beda dengan saat awal pandemic tahun lalu. Sangat buruk menurutnya.

Selama 2020, ia banting harga atau jual rugi supaya bisnisnya tetap berjalan. Jika tetap bersikukuh pada harga dan tidak menurunkan harga, maka tidak akan berputar bisnisnya. “Tapi hal tersebut sudah lumrah dalam dunia bisnis. Waktu itu juga saya mengurangi stok mobil karena takut lama terjual karena beberapa faktor tersebut,” katanya.

Akhirnya pada awal 2021 inilah mulai ada peningkatan. “Meskipun peningkatannya tidak banyak tapi mulai berangsur membaik. Pada bulan ini juga terlihat akan ada peningkatan lagi. Ramadan ini sudah kerasa. Seperti sebelum-sebelumnya biasanya demand akan naik,” tandasnya.

Di Ramadan ini dia menargetkan ada peningkatan 5-10 persen dari bulan sebelumnya. Karena biasanya pembeli memanfaatkan momen Lebaran untuk mengganti unit kendaraannya. Baik tukar tambah atau beli baru.

Kalau selama ini di SS Mobil 21, 20 persen repeat order (RO) pembeli lama menukarkan unitnya yang lebih baru. Sementara 80 persennya adalah pelanggan baru yang mulai membeli mobil baru,” imbuhnya.

Apalagi sekarang leasing sudah membuka kredit. Selama pandemi, beberapa leasing tidak membuka dan sebagian memberikan DP atau uang muka 40 persen serta banyak syarat-syarat sehingga banyak yang tidak ACC. Sehingga jika saat ini banyak leasing buka dan mereka memberikan patokan DP 25 persen, ia rasa penjualan ada peningkatan. Meski di masa pandemi ini masih dalam tahap pemulihan.

Ia juga berharap keadaan ini akan segera berakhir. Meski Covid-19 masih ada tapi ekonomi bergerak. Diharapkan demand masyarakat bisa naik. “ Semoga ini awal dari bangkitnya ekonomi, karena pasar sudah bergerak. Semoga pula akan terus bergerak,” katanya.

Terkait jenis kendaraan yang diminati memang masih seputar kendaraan MPV 7 penumpang, atau city car(mobil kecil). Namun, menurutnya, kendaraan yang tetap konsisten laku, yakni pick-up atau kendaraan komersial. Pick-up jadi andalan para pengusaha atau pebisnis, Rata-rata mereka mencari yang berukuran medium paling banyak.(sby1/rd)