Promosi Potensi Wisata, Pemkab Mojokerto Gelar Press Tour Lokal
Pemkab Mojokerto menggandeng media cetak, online, serta elektronik, mempromosikan berbagai potensi wisata, kuliner, serta ekonomi kreatif produksi UMKM dan IKM.
Mojokerto, HARIANBANGSA.net - Pemkab Mojokerto menggandeng media cetak, online, serta elektronik, mempromosikan berbagai potensi wisata, kuliner, serta ekonomi kreatif produksi UMKM dan IKM.
Program Press Tour Lokal digelar oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Mojokerto ini, dilaksanakan selama empat hari, dari tanggal 25-28 Juli 2022. Pemberangkatan dari halaman Pemkab Mojokerto. Sebanyak 92 perwakilan media terbagi menjadi empat grup.
Tempat-tempat yang dituju di antaranya adalah Museum Purbakala Trowulan, Buddha Tidur Trowulan, Candi Brahu, dan Taman Wisata Bencirang Kebontunggul, Gondang. Di kunjungan terakhir tempat wisata Bencirang Kebontunggul, diadakan acara berbincang santai para awak media dengan kades Kebuntunggul, kadispora, dan kadis Kominfo.
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Mojokerto Ardi Sepdianto menyampaikan, Program Press Tour Lokal ini bertema Pawarta Kabupaten Mojokerto Blarah Bareng bersama Diskominfo.
Menurutnya, semua daerah termasuk Kabupaten Mojokerto, baru pulih dari pandemi Covid-19. Kegiatan ini dalam rangka mempercepat pemulihan roda perekonomian di seluruh Kabupaten Mojokerto. Ini merupakan upaya Pemkab Mojokerto untuk membantu para pelaku berbagai usaha dalam menggerakkan kembali masing masing usahanya.
"Yang jelas, kegiatan press tour lokal ini untuk membantu dan mendorong para pelaku IKM, UMKM, dan pengelola potensi wisata, dapat bergerak maupun membercepat pertumbuhan roda perekonomian," jelas Ardi.
Subandi, pemandu wisata dan pengelolaan informasi Majapahit (PIM) mengatakan, di dalam Museum Trowulan terdapat ruang pamer. Seperti ruang pamer Islam, ruang tanah liat, ruang pamer panji, serta ruang pamer pendapa. Bagian belakang tersimpan juga bahan-bahan dari tanah liat. Kemudian, batu andesit, logam dan juga keramik, yang sudah terkumpul hingga saat ini mencapai kurang lebih 86.000 koleksi.
"Termasuk, Batu Surya Majapahit. Batu itu menggambarkan sebuah pancaran sinar matahari dan digambarkan lambang 8 arah mata angin. Arah mata angin, sentralnya pada bagian tengah adalah Dewa Siwa. Kami terus memperkenalkan, menjaga, dan melestarikan benda benda purbakala, untuk ilmu pengetahuan bagi wisatawan dan para generasi muda," terang Subandi, Selasa (26/7).
Kepala Desa Kebon Tunggul Siandi menjelaskan, media sebagai salah satu mitra untuk membangun dan menguatkan komunikasi dengan Desa Kebon Tunggul. Media bisa mengenalkan lebih luas berbagai potensi wisata yang ada di desa ini.
"Kami akan memberi minimal 10 persen bagi teman-teman media yang bisa membawa kelompok pengunjung di berbagai potensi wisata yang ada di sini. Tersedia kolam renang, tempat selfi taman tiga dimensi , outbound, arung jeram, pendakian, serta bumi perkemahan disediakan secara fasilitas memadai,” jelasnya.
Dia berharap media bisa mengawal promosi berbagai potensi wisata desa ini. Dua tiga tahun lagi, pihaknya sudah panen buah-buahan.(ADV/ris/rd)