Ratusan Pedagang Pasar Larangan Blokade Jalan

Sejumlah pedagang memblokade Jalan Sunandar Priyo Sudarmo, jalan utama yang berada di depan Pasar Larangan, Rabu (22/3) siang.

Ratusan Pedagang Pasar Larangan Blokade Jalan
Aksi pedagang mendapat pengawasal ketat dari pihak kepolisian.

Sidoarjo, HARIANBANGSA.net - Sejumlah pedagang memblokade Jalan Sunandar Priyo Sudarmo, jalan utama yang berada di depan Pasar Larangan, Rabu (22/3) siang. Aksi itu merupakan buntut dari protes mereka terhadap relokasi yang dilakukan oleh Pemkab Sidoarjo.

Blokade itu dilakukan dengan menaruh sejumlah meja, kayu, rak, dan sejumlah barang di tengah jalan. Tak hanya itu, sebagian pedagang juga duduk-duduk berkumpul di tengah jalan sehingga akses jalur tersebut tidak bisa dilewati.

Sebagian lain tampak berkerumun di pinggir jalan sebelah timur dan sebagian bertahan di depan pasar. Tampak juga ratusan petugas Satpol PP dan petugas kepolisian terus berjaga di sekitar lokasi.

Para pedagang mengaku kesal dengan tindakan petugas yang mengambili barang dagangan serta lapak-lapak mereka, Rabu pagi.

“Ada sekira 16 truk petugas Satpol PP yang datang. Kami lihat dari surat tugasnya, mereka melakukan penertiban dan pengamanan. Tapi caranya yang kami sesalkan,” jelas Dimas Yamahura Alfa Rauf, pengacara pendamping pedagang di Pasar Larangan.

Dia menyebut petugas kurang bagus dalam menjalankan tugas dan kurang humanis. Mengambil barang dagangan, lapak, dan sebagainya. “Kami nilai ini sebagai perampasan. Bukan penertiban,” tegasnya.

Disebutnya, sejak seminggu lalu pihaknya sudah menyampaikan rencana aksi. Yakni aksi untuk mendorong pemerintah agar mengambil langkah musyawarah terkait rencana relokasi pedagang di Pasar Larangan. Yakni sekira 200 pedagang yang sehari-hari berjualan di sisi timur atau halaman depan pasar. Mereka hendak direlokasi ke bagian barat pasar.

“Pada dasarnya pedagang menolak relokasi itu. Beberapa alasan, tempatnya berada di jalan, dekat saluran air, dan di sana sudah ada pedagang lama yang jenis dagangannya hampir sama,” lanjut Dimas.

Namun demikian, diyakininya pedagang tidak keberatan jika relokasi dilakukan secara transparan dan melalui musyawarah yang baik. “Kami siap untuk musyawarah. Selama ini pedagang tidak liar kok. Semua bayar retribusi resmi lewat Bank Jatim. Sehingga kalau ada relokasi ya tolong dengarkan aspirasi kami,” ungkapnya.

Di pihak lain, Pemkab Sidoarjo menyebut bahwa relokasi sebagian pedagang Pasar Larangan ini sudah melalui berbagai proses. Sebelumnya, sudah beberapa kali digelar sosialisasi kepada para pedagang terkait rencana pemindahan itu. “Ini bukan mendadak, karena sebelumnya sudah sudah disampaikan,” cetus Kabid Pasar Disperindag Sidoarjo Hudi Prasetyo.

Dalam relokasi ini, menurutnya, petugas sudah menyiapkan kendaraan dan siap membantu pedagang untuk membersihkan barang dagangannya dari lokasi tersebut. “Bahkan kami siap mengantar kalau mau dibawa ke rumah. Atau dibawa ke mana,” ujarnya.

Disebutnya juga, bahwa sebelumnya juga para pedagang itu sudah menyatakan siap untuk pindah. Tapi karena sampai sekarang mereka tetap berjualan di lahan sisi timur Pasar Larangan itu, sehingga digelar penertiban ini.(cat/rd)