Sampoerna Academy Gelar Perayaan Imlek bersama 583 Siswa

Sebagai salah satu sekolah antarbudaya, Sampoerna Academy kembali menggelar perayaan Lunar New Year (imlek).

Sampoerna Academy Gelar Perayaan Imlek bersama 583 Siswa
Dari kanan Head of School Sampoerna Academy Surabaya John Murphy dan Principal of Sampoerna Academy Pakuwon Indah Adelina Holmes.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Sebagai salah satu sekolah antarbudaya, Sampoerna Academy kembali menggelar perayaan Lunar New Year (imlek). Momen ini untuk meningkatkan kompetensi budaya sekaligus mengasah kemampuan bahasa dikalangan siswanya.

Head of School Sampoerna Academy Surabaya John Murphy mengatakan, kompetensi budaya adalah kemampuan untuk memahami, berpikir, dan berperilaku secara efektif pada situasi yang bercirikan perbedaan antarbudaya. Dengan kecerdasan budaya dan bahasa yang dikelola dengan baik, akan mencetak calon pemimpin masa depan yang lebih adaptif dan inklusif.

"Dalam kegiatan ini mereka juga bisa menggunakan bahasa mandari dan bahasa lainnya. Kami semua belajar bahasa. Jadi, sebagian besar pelajaran kami dalam bahasa Inggris, tetapi kami juga belajar bahasa Indonesia. Dari prasekolah, sekolah dasar, SMP hingga SMA, bahasa-bahasa itu menjadi semakin kuat," katanya saat press conference, Jumat (20/1).

Kegiatan ini juga mengasah keberanian mereka untuk tampil percaya diri. Sejak prasekolah atau usia dini para siswa diajarkan untuk bisa percaya diri. "Tujuannya tentu saja agar mereka berani tampil di depan banyak orang," tegasnya.

Principal of Sampoerna Academy Pakuwon Indah Adelina Holmes menegaskan, kegiatan ini selain dilakukan di Grand Pakuwon juga dilakukan Academy Pakuwon Indah. Total performance dari para siswa, sebanyak 583 yang berpartisipasi.

"Kami melakukan beberapa pertunjukan di depan beberapa orang tua, agar mereka tahu kepandaian anak-anaknya. Dengan melakukan performa yang bisa disaksikan banyak orang membuat para siswa terbiasa sejak awal," terangnya.

Mereka (para siswa) berlatih, bekerja sebagai tim selama tiga bulan. Selain itu, mereka juga banyak berlatih di rumah sepulang sekolah. Hingga saat pertunjukan dimulai.

"Aktivitas di luar sangat dibutuhkan, saat Covid-19 cenderung online. Kini kita mulai aktivitas di luar. Mengapa, karena belajar juga butuh suasana terbuka. Apalagi pasca Covid-19, saya yakin mereka kan semakin kuat menjaga kesehatan.  Kami akan hadir dengan program kesehatan dan pengembangan karakter pada acara berikutnya," pungkasnya. (diy/rd)