Threesome di Sidoarjo Dibongkar

Threesome di Sidoarjo Dibongkar
Polresta Sidoarjo

Sidoarjo, HARIAN BANGSA - Satuan Reskrim Polresta Sidoarjo, berhasil meringkus JEG (37). Warga Jombang itu diringkus lantaran menjual istri kepada pria lain untuk diajak berhubungan badan bersama alias threesome.

Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo AKP Ambuka Yudha Hardi Putra mengatakan, penangkapan bapak tiga anak itu bermula dari petugas mendapati postingan pelaku di akun Twitter-nya tentang ajakan threesome.

"Dalam postingan diakun Twitter-nya, pelaku ini menuliskan 'Fantasi Threesome cari partner', “ kata AKP Ambuka Yudha Hardi Putra, Jumat (3/4).

Berdasarkan tulisan tersebut dan diketahui bahwa pasutri tersebut janjian dengan seseorang. Petugas langsung bergerak melakukan penyelidikan di salah satu hotel di sidoarjo.

"Kami gerebek pada hari Kamis (2/4) di salah satu kamar hotel dan mendapati tiga orang. Satu perempuan dan dua laki-laki. Satu di antara laki-laki itu, suaminya," terangnya.

Petugas pun melakukan penggeledahan dan ditemukan barang bukti di antaranya satu kondom bekas pakai, tiga kondom masih belum terpakai, dan uang Rp 600 ribu," ungkapnya.

Pasutri dan satu orang laki-laki tersebut kemudian digelandang ke Mapolresta Sidoarjo untuk menjalani pemeriksaan. Hingga akhirnya petugas menetapkan satu orang, yakni JEG sebagai tersangka.

Di hadapan petugas, JEG mengaku sudah empat kali melakukan threesome. Pertama dan kedua melakukan di Semarang, ketiga di Surabaya dan satu di Sidoarjo. "Selalu dilakukan di hotel," ungkapnya.

Setiap kali main, JEG mendapatkan uang dari pelanggannya senilai Rp 600 ribu. Meskipun sebelum main, JEG menawarkan antara Rp 500 sampai Rp 1 juta. "Sebelum main, terjadi tawar-menawar," terangnya.

Sementara WT (39), istri JEG kepada polisi mengaku jika dia mau melakukan threesome itu lantaran ketagihan. "Awalnya malu-malu, kemudian ketagihan. Jadi mereka menganggap ada fantasi tersendiri," ungkapnya.

Akibat perbuatannya tersebut, tersangka di jerat pasal 12 jo pasal 2 UU No. 21 Tahun 2007 tentang Perdagangan Manusia dan atau pasal 296 KUHP tentang mempermudah tindakan cabul dan atau pasal 506 tentang mucikari. "Ancaman maksimal 15 tahun penjara," pungkasnya.(cat/rd)