Tuban Berpotensi Bencana Banjir dan Puting Beliung

"Potensi bencana yang ada di Tuban, mulai Banjir, banjir bandang hingga puting beliung," terang Riyadi kepada wartawan.

Tuban Berpotensi Bencana Banjir dan Puting Beliung
Wakil Bupati Tuban, Riyadi ketika memberi keterangan pada wartawan.

Tuban, HB.net - Wakil Bupati Tuban, Riyadi menyebutkan, Kabupaten Tuban berpotensi mengalami bencana banjir dan puting beliung. Hal itu disampaikan Kang Riyadi sapaan akrabnya setelah menjadi pembina apel kesiapsiagaan bencana tahun 2021 di Halaman Mapolres Tuban, Senin (25/10).

"Potensi bencana yang ada di Tuban, mulai Banjir, banjir bandang hingga puting beliung," terang Riyadi kepada wartawan.

Ia menjelaskan, untuk potensi banjir terjadi di wilayah Sungai Bengawan Solo. Seperti, Kecamatan Parengan, Soko, Rengel, Plumpang dan Widang. Sedangkan, banjir bandang kerap terjadi di Kecamatan Merakurak, Semanding, Montong dan Singgahan. Selanjutnya, untuk potensi bencana puting beliung biasa terjadi di daerah dataran tinggi.

"Meskipun puting beliung jarang terjadi, namun ketika terjadi hujan deras sebaiknya tetap waspada adanya angin puting beliung," papar dia.

Sementara itu, guna menangani potensi bencana yang ada, pemerintah bersama jajaran forkompimda serta pihak terkait telah melakukan koordinasi. Sekitar 300 lebih pasukan disiapkan guna menangani bentuk bencana yang bisa mengancam wilayah Tuban. Personil yang dilibatkan mulai BPBD, TNI, POLRI, PMI, Tagana dan Satpol PP.

"Tujuan apel dan koordinasi ini guna mencegah hal yang tidak diinginkan. Seperti korban jiwa maupun kerugian materi," imbuhnya.

Riyadi berharap, sinergitas antar Forkopimda, OPD dan masyarakat menjadi pondasi kuat untuk mengantisipasi berbagai potensi bencana di Kabupaten Tuban. Diharapkan, masyarakat terjamin keamanan dan keselamatannya.

"Kami mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati, karena bencana tidak bisa ketahui kapan datangnya," pungkasnya.

Sementara itu, berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, sejak tanggal 1 Januari hingga 19 Maret 2021 telah terjadi 258 bencana banjir di wilayah Jawa timur. Dari jumlah tersebut ada 11 diantaranya merupakan banjir bandang serta tiga kali banjir Rob.

Selain itu, juga terjadi angin kencang sebanyak 5 kejadian, angin puting beliung sebanyak 2 kejadian dan tanah longsor 1 kejadian serta gempa bumi. Bencana alam tersebut menyebabkan 6 orang meninggal dunia, 7 orang mengalami luka-luka dan merusak sedikitnya 75 rumah serta berdampak pada kehidupan 36.805 kepala keluarga. (wan/ns)