UMK Tak Kunjung Naik, Buruh Jombang Demo

Hingga kesekian kalinya, ratusan buruh di Jombang, menggelar aksi demo menuntut kenaikan upah minimum kabupaten (UMK) sebesar 10 persen.

UMK Tak Kunjung Naik, Buruh Jombang Demo
Buruh saat demo di depan kantor DPRD Jombang. Aan Amrulloh/ HARIAN BANGSA

Jombang, HARIANBANGSA.net - Hingga kesekian kalinya, ratusan buruh di Jombang, menggelar aksi demo menuntut kenaikan upah minimum kabupaten (UMK) sebesar 10 persen. Aksi mereka untuk memperjuangkan haknya dilakukan di depan Gedung DPRD setempat, Rabu (24/11).

Upaya desakan dari para buruh terus dilakukan hingga tuntutan mereka terkabulkan. Sebab, selama dua tahun terakhir UMK tersebut tidak naik akibat dampak dari wabah Covid-19.

Pantauan di lapangan, sejumlah perwakilan buruh tengah melakukan mediasi dengan pimpinan DPRD maupun Pemkab Jombang di ruang rapat paripurna gedung dewan yang ada di Jalan Wahid Hasyim itu.

"Dua tahun tidak naik upah, ini kenapa. Apakah ini sengaja ingin membunuh buruh kemudian menumbuhkan investor. Desakan kita tetap naik 10 persen," ujar Koordinator Aksi Lutfi Mulyono.

Sementara, wakil buruh lainnya, Heru Sandy meminta pemkab lebih bijak menyikapi penundaan kenaikan UMK yang sudah terjadi dua tahun ini. Seharusnya, kata dia UMK tetap bisa dinaikkan secara bertahap menyesuaikan kondisi di lapangan, mengingat kebutuhan hidup setiap tahun terus naik.

"Kan bisa step by step. Kesalahan kemarim tidak menaikan sama sekali. Kalau misalkan 5 persen begitu kan juga tidak memberatkan pengusaha. Jangan sampai tidak naik, karena kebutuhan terus naik," terangnya

Di lokasi sama, Ketua DPRD Jombang, Mas'ud Zuremi mengaku akan menerima aspirasi para buruh itu. Usulan tersebut akan tetap ditampung untuk dilakukan kajian. "Usulan akan kami terima. Saya sebenarnya paham kondisi buruh, bagaimana sulitnya ekonomi," pungkasnya.(aan/rd)