Walikota Pantau Aliran Sungai Bungor, Pasca Kondisi Air Terus Meninggi

"Ini kondisinya mengkhawatirkan karena debit air mencapai 220 meter kubik dan terus naik hingga 250 meter kubik. Apalagi disertai sampah bambu dan kayu serta pohon di sekitar bantaran sungai yang hanyut terbawa arus yang deras," ujar Walikota Probolinggo.

Walikota Pantau Aliran Sungai Bungor, Pasca Kondisi Air Terus Meninggi
Walikota saat memantau langsung kondisi air sungai paska hujan lebat
Walikota Pantau Aliran Sungai Bungor, Pasca Kondisi Air Terus Meninggi

PROBOLINGGO, HB.net - Walikota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin masih trauma terhadap banjir yang melanda wilayahnya, akibat luapan sungai Legundi yang meluber ke dua kelurahan. Meski sudah dilakukan pembersihan sungai dari sampah agar air tidak meluap. Namun, Walikota habib Hadi belum lega.

Bahkan, Senin (8/3) malam, akibat hujan yang mengguyur daerah selatan dengan intensitas lebar membuat Walikota kembali kwatir. Pihaknya langsung turun memantau kondisi sungai, karena debit air yang terus meninggi. Ia melihat langsung debit air di sungai Bungor, Kelurahan Kedungasem, Kecamatan Wonoasih dan Sungai Legundi di Jalan Prof Hamka, Kecamatan Kedopok.

"Ini kondisinya mengkhawatirkan karena debit air mencapai 220 meter kubik dan terus naik hingga 250 meter kubik. Apalagi disertai sampah bambu dan kayu serta pohon di sekitar bantaran sungai yang hanyut terbawa arus yang deras," ujanya.

Selanjutnya Walikota menuju Sungai Legundi di Jalan Prof Hamka. Ekskavator pun didatangkan untuk membersihkan tumpukan bambu, kayu dan pohon yang terhanyut arus. Selain jembatan di dekat SMPN 6, alat berat milik Dinas PUPR Perkim ini juga membersihkan aliran yang tersumbat di Dam Sumber Kareng, Kecamatan Kademangan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dinsos Kota Probolinggo juga diminta tetap mobile memantau kondisi rumah warga di sekitar aliran sungai. Seperti RW 5 dan RW 7 Kelurahan Kedungasem sejumlah 17 rumah, sedangkan di RW 5 dan RW 6 Kelurahan Sumber Taman ada 42 rumah.

"Kita siapkan BPBD dan Tagana Dinsos membantu warga yang terdampak akibat meluapnya debit air sungai yang tinggi ini. Termasuk membuka dapur umum di area tersebut," imbuh mantan anggota DPR RI ini. (ndi/diy)