12 Pedagang Dapat KUR Senilai Rp 1,3 Miliar

Kali ini, Disperindag melirik para pedagang tradisional yang berada di 32 pasar. Sehingga, ada sebanyak 12 pedagang yang mendapatkan pinjaman modal lunak dengan bunga kecil dari Program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

12 Pedagang Dapat KUR Senilai Rp 1,3 Miliar
Plt Kepala Disperindag, Moh. Natsir.

Probolinggo, HB.net - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) terus berinovasi untuk memberikan jaminan kesejahteraan bagi para pedagang dan UMKM yang ada dilingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo.

Kali ini, Disperindag melirik para pedagang tradisional yang berada di 32 pasar. Sehingga, ada sebanyak 12 pedagang yang mendapatkan pinjaman modal lunak dengan bunga kecil dari Program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Dana KUR yang digelontorkan mencapai 1,3 miliar. Para pedagang yang mendapatkan KUR meliputi Pasar Tiris, Pasar Patalan Kecamatan Wonomerto, Pasar Sebaung Kecamatan Gending, Pasar Bawang Dringu, Pasar Maron dan Pasar Senin Kecamatan Besuk dengan limit pinjaman antara Rp 30 juta hingga Rp 200 juta.

“Masih ada 121 rekening lagi yang masih dalam proses dengan limit Rp 986 juta. Yang kedua ini pinjamannya berkisar Rp 5 juta. Kalau sebelumnya rata-rata di atas Rp 50 juta. Peluncurannya mana yang cepat tergantung kepada kepala pasar pengajuannya," ujar Plt Kepala Disperindag, Moh. Natsir. 

Diharapkan dapat membantu permodalan pedagang pasar ini merupakan hasil fasilitasi yang dilakukan Disperindag Kabupaten Probolinggo dengan Bank Mandiri MBC Probolinggo.

Natsir menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bank Mandiri MBC Probolinggo yang telah mencairkan dana KUR sebesar Rp 1,3 miliar bagi 12 pedagang untuk membantu modal kerja dan investasi pelaku usaha yang ada di pasar.

“Semoga pedagang bisa menggunakan pinjaman sebaik-baiknya untuk mengembangkan usahanya dan tidak kesulitan lagi,” tegasnya. Ke depan ada rekening penampungan di Bank Mandiri. Kemudian dari Bank Mandiri akan dimasukkan ke rekening Bank Jatim dan pedagang tidak dikenai biaya.

“Nantinya setiap bedak pedagang akan dipasangi QRis oleh Bank Mandiri. Sehingga setiap pedagang yang akan melakukan pembayaran, secara otomatis akan langsung masuk ke rekening penampungan. Pedagang tidak perlu melakukan pembayaran karena akan memotong saldo tabungan,” ungkapnya.

Pelayanan di tempat bagi pedagang pasar ini merupakan program pasar dan digitalisasi pedagang pasar sesuai dengan arahan dari Plt Bupati Probolinggo Drs. HA. Timbul Prihanjoko. Dengan program pasar dan digitalisasi pedagang pasar, pedagang tidak perlu datang ke bank untuk melakukan transaksi. Sebab ada petugas yang akan mendatangi pedagang di tempatnya berjualan. (ndi/diy)