Presiden Jokowi Buka WWF Ke-10, Indonesia Siap Kolaborasi Atasi Krisis Air

Presiden Jokowi Buka WWF Ke-10, Indonesia Siap Kolaborasi Atasi Krisis Air
Presiden Joko Widodo saat Membuka Pertemuan Akbar 10th World Water Forum

Denpasar, HB.net - Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka Pertemuan Akbar 10th World Water Forum (WWF) di Nusa Dua Bali, Indonesia, Senin (20/5).

“Dengan mengucap _bismillahirrohmannirohim_, Forum Air Sedunia ke-10 secara resmi saya nyatakan dibuka,” ucap Presiden Jokowi.

Dalam kesempatan itu, Presiden juga mengucapkan selamat datang kepada para pemimpin negara dan tamu undangan yang hadir dalam WWF ke-10 di Bali.

“Suatu kehormatan bagi Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah Forum Air Sedunia ke-10 untuk meneguhkan komitmen bersama dan merumuskan aksi nyata pengelolaan air yang inklusif dan berkelanjutan,” ungkapnya.

Presiden Jokowi menuturkan bahwa dari 72% permukaan bumi yang tertutup air, hanya 1% yang bisa diakses dan digunakan sebagai air minum dan keperluan sanitasi.

“Bahkan di tahun 2050, 500 juta petani kecil sebagai penyumbang 80% pangan dunia diprediksi paling rentan mengalami kekeringan,” katanya.

Lebih lanjut, Kepala Negara menjelaskan bahwa tanpa air tidak ada makanan, tidak ada perdamaian, tidak ada kehidupan. Oleh sebab itu, air harus dikelola dengan baik karena setiap tetesnya sangat berharga.

Selain itu, Presiden juga menyebut air adalah sumber kehidupan. Air juga merupakan simbol keseimbangan dan keharmonisan. Namun, jika tidak dikelola dgn baik air juga dapat menjadi sumber bencana.

Dalam sambutannya, Presiden menyebut masyarakat Indonesia memiliki nilai budaya terhadap air, salah satunya adalah sistem pengairan Subak di Bali yang dipraktekkan sejak abad ke-11 yang lalu, dan diakui sebagai warisan budaya dunia. Selain itu bagi masyarakat Bali, air adalah kemuliaan yang mengandung nilai spiritual dan budaya yang harus dikelola bersama.

“Hal tersebut sejalan dengan tema kita tahun ini, yaitu air bagi kemakmuran bersama yang bisa dimaknai menjadi 3 prinsip dasar yaitu menghindari persaingan, mengedepankan pemerataan dan kerja sama inklusif serta menyokong perdamaian dan kemakmuran bersama. Dimana ketiganya hanya bisa terwujud dengan sebuah kata kunci, yaitu kolaborasi,” jelas Jokowi.

Menurut Kepala Negara, kolaborasi telah menjadi kunci keberhasilan Indonesia dalam merestorasi Sungai Citarum serta pengembangan energi hijau, solar panel terapung di Waduk Cirata yang menjadi terbesar di Asia Tenggara dan ke-3 di dunia.

Presiden Jokowi pun berharap pertemuan di Bali ini dapat memperkuat komitmen dunia dalam mengatasi tantangan air secara global.

“Dengan berkumpulnya kita di Bali hari ini, tentu Indonesia berharap dunia dapat saling bergandengan tangan secara berkesinambungan untuk dapat memperkuat komitmen kolaborasi dalam mengatasi tantangan global terkait air,” pungkas dia.(mid/ns)