2020 Durian Jadi Rebutan di Wonosalam

2020 Durian Jadi Rebutan di Wonosalam
Ribuan pengunjung saat rebutan gunungan durian. Aan Amrulloh/ HARIAN BANGSA

Surabaya, HARIAN BANGSA - Kenduren Durian (bancakan durian), digelar sebagai wujud rasa syukur masyarakat dari Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang atas panen raya buah durian.

Ribuan pengunjung yang hadir baik dari kota Jombang sendiri maupun luar kota seperti, Surabaya, Madiun, Tulungagung, Mojokerto dan kota-kota lainnya turut hadir dalam agenda rutinan itu. Mereka saling berebut buah durian gratis yang disediakan oleh panitia dalam gunungan yang menyerupai tumpeng.

Tak sedikit pengunjung yang tak sabar dengan pembagian buah durian oleh petugas dan panitia. Mereka terus merangsek dan mencoba mengambil sendiri durian-durian yang telah ditata dalam beberapa gunungan tersebut.

Akibatnya, banyak dari mereka yang terluka karena terkena kulit durian saat mereka berdesakan. Seperti dialami oleh Dana, pengunjung asal Kecamatan Ngoro ini. Demi satu buah durian, telapak tangan pemuda pun berdarah saat mencoba berebut buah durian.

“Acaranya seru banget. Hanya dapat satu durian, tapi tangan saya tergores duri durian dan berdarah karena tadi ikut desak-desakan di tengah lapangan,” ucapnya kepada wartawan, Minggu (8/3).

Dari pantauan di lokasi, satu mobil tangki dari unit PMK Jombang yang disiapkan untuk mendinginkan suasana pun tak mampu melerai aksi rebutan buah khas Wonosalam ini. Meski petugas tak henti-hentinya menyemprotkan air ke arah ribuan pengunjung, namun mereka enggan mundur. Bahkan mereka nampak  beringas berdesak-desakan mendekati gunungan buah durian tersebut.

Sementara, Ketua Panitia Kenduren Duren 2020 Wartomo mengatakan, acara tersebut merupakan ungkapan rasa syukur warga Wonosalam atas melimpahnya hasil kebun durian warga tahun ini. Even ini juga sudah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir.

“Acara ini bukan merupakan tradisi. Ini merupakan wujud rasa syukur warga Wonosalam karena tahun ini panen raya. Ketika durian Wonosalam berbuah pasti kita adakan even kayak gini. Tapi kalau tidak berbuah, tidak akan kita adakan. Seperti pada 2017 kemarin gagal panen, jadi tak ada even,” tuturnya.

Ada sekitar 2020 buah durian asli Wonosalam yang disuguhkan pada tumpeng raksasa tersebut. Wartomo berharap, dengan adanya even seperti ini, kawasan wisata durian Wonosalam akan lebih dikenal masyarakat, utamanya di luar Jombang.

“Dengan mengenalkan buah durian kami ke masyarakat, harapan kami durian Wonosalam akan semakin dikenal dan meningkatkan nilai ekonomi masyarakat setempat. Nantinya akan menambah semangat bagi para petani durian untuk menanam,” pungkasnya.

Selain menyuguhkan gunungan tumpeng raksasa, terdapat pula arak-arakkan gunungan kecil buah durian dari sembilan desa yang ada di wilayah Kecamatan Wonosalam. Tiap desa diwajibkan mengikuti even tersebut guna meramaikan acara.(aan/rd)