Antisipasi Puting Beliung, DLH Pangkas Pohon Kritis

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mojokerto memaksimalkan pemangkasan dahan dan penebangan pohon kritis di sejumlah ruas jalan protokol.

Antisipasi Puting Beliung, DLH Pangkas Pohon Kritis
Petugas DLH memangkas pohon kritis untuk mengantisipasi puting beliung.

Mojokerto, HARIANBANGSA.net - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mojokerto memaksimalkan pemangkasan dahan dan penebangan pohon kritis di sejumlah ruas jalan protokol. Upaya ini terpaksa dilakukan mengantisipasi angin kencang dan puting beliung diawal musim penghujan.

"Sejak awal musim hujan sudah kita lakukan pemantauan dan pemangkasan dahan pohon yang rawan tumbang di sejumlah jalan protokol," kata Kepala DLH Kota Mojokerto, Bambang Mujiono, Senin (31/10).

Menurut kepala DLH, pemangkasan pohon dilakukan di Jalan Hayam Wuruk, Bhayangkara, kawasan Surodinawan, Taman Siswa, Raden Wijaya, Brawijaya, Kartini, Majapahit, Tribuana Tungga Dewi, PB Sudirman, Letkol Sumarjo, Raya Wates dan Raya Ijen. "Ada yang kita tebang. Ada juga yang hanya kita rapikan tergantung kondisi pohonnya," imbuhnya.

Lebih lanjut, Bambang mengimbau kepada masyarakat jika menemukan pohon di area umum yang rawan tumbang, di antaranya memiliki ciri akarnya sudah kelihatan, ataupun pohon yang telah mati, segera menghubungi petugas.

"Silakan menghubungi kami (DLH) melalui Curhat Ning Ita, karena masyarakat dilarang menebang sendiri. Ini diatur dalam Perda Nomor 10 tentang Kebersihan dan Keindahan Kota," jelasnya.

Meski belum ada laporan terkait musibah hujan angin yang mengakibatkan pohon tumbang, Bambang mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati.  Hujan deras disertai angin kencang kerap melanda Kota Mojokerto. Pada awal tahun ini, bencana ini telah menumbangkan sejumlah pohon di empat titik. Beberapa pohon yang tumbang menimpa kabel listrik, warung dan sepeda motor.

Titik pertama di Jalan Benteng Pancasila. Terdapat tiga pohon yang tumbang hingga menutup jalan. Kedua di Jalan Raya Wates-Lengkong. Dua pohon jenis angsana tumbang setelah diterjang angin kencang. Beruntung tidak ada korban jiwa. (yep/rd)