Awas, Banyak Jalan Berlubang Di Kota Probolinggo

Hati-hati saat melintas di Jalan Semeru, Kelurahan Triwung Kidul, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo. Karena banyak terjadi kecelakaan akibat jalannya berlubang.

Awas, Banyak Jalan Berlubang Di Kota Probolinggo
Suasana dijalan Semeru Probolinggo yang berlubang
Awas, Banyak Jalan Berlubang Di Kota Probolinggo

PROBOLINGGO, HARIANBANGSA.net - Hati-Hati bagi pengguna jalan ketika memasuki wilayah Kota Probolinggo. Jalan berlubang hampir terjadi ditiap ruas jalan. Sehingga, menjadi faktor utama penyebab kecelakaan lalu lintas alias Laka Lantas.

Seperti yang terjadi di Jalan Semeru, Kelurahan Triwung Kidul, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo. Dijalan tersebut, sering terjadi kecelakaan lalu lintas yang disebabkan jalan berlubang.

Tiap harinya dipastikan ada pengendara atau pengguna jalan yang terjatuh ketika melewati jalan tersebut. Seperti misalnya, truk pengangkut pasir yang mengalami patah as rodanya. Setelah itu ada mobil dan sepeda motor yang bertabrakan. Penyebabnya sama, jalan rusak itu.

Pengemudi truk patah, Puji mengaku, as rodanya patah ketika melewati Jalan Semeru akibat jalan berlubang. Truk pengangkut pasir-nya langsung ambruk ketika berjalan melewati jalan yang berlubang karena beban pasir yang cukup berat.

"As patah karena berbenturan dengan jalan rusak. Lubang yang cukup dalam dengan beban pasir yang agak berat menjadi penyebabnya," ujar Puji.

Karena as rodanya patah, Puji batal mengantarkan pasir ke Kota Kraksaan. Maklum, roda bagian belakang sisi kanan tidak jalan. Pemilik kendaraan mengirim bengkel ke lokasi kejadian. Namun upaya perbaikan gagal meski memakan waktu sekitar 4 jam.

“Pasirnya akan kami taruh pinggir jalan. Kalau muatannya tidak diturunkan, khawatir kendaraan yang akan menderek tidak kuat. Kami berupaya membenahi di sini, tapi tidak bisa. Terpaksa harus diderek ke bengkel,” ujarnya. Puji mengaku lewat jalan tersebut karena jembatan di Jalan Kiai Hasan Genggong belum selesai diperbaiki.

Saat ditanya kerugian, Puji tidak menyebut angkanya. Namun, setiap hari biasanya ia mengangkut pasir ke Kraksaan dua kali. Yang jelas, pasir yang diangkutnya dari kali  Patalan kemarin harus dibuang. “Belum lagi ongkos dan beli as yang patah. Kalau ditanya rugi, ya rugi,” katanya.

Puji juga sempat melihat kecelakaan lain saat menunggu perbaikan as roda truknya. Menurutnya, di depan truknya yang diparkir di sisi utara jalan, Puji melihat tabrakan antara minibus melawan sepeda motor. “Pengendara sepeda motor keluar darah dari kepalanya,” imbuhnya.

Kata Puji, kecelakaan itu terjadi karena kedua kendaraan dari arah berlawanan sama memilih lewat jalan yang tidak rusak. “Kalau menurut saya, mereka sama-sama kepingin melaju di jalan yang bagus. Ya, seharusnya segera diperbaiki agar korbannya tidak bertambah banyak,” tandasnya. (ndi/diy)