Bandara Banyuwangi Masuk Jajaran 20 Arsitektur Terbaik Dunia

Tim juri AKAA 2022 akan berkunjung dan melakukan penilaian untuk menetapkan pemenang yang berhak mendapatkan hadiah senilai USD 1 juta, award terbesar di bidang arsitektur.

Bandara Banyuwangi Masuk Jajaran 20 Arsitektur Terbaik Dunia
k Bandara Banyuwangi.

Banyuwangi, HB.net - “Green Airport" Bandara Banyuwangi, masuk jajaran 20 besar bangunan dengan arsitektur terbaik dalam ajang Aga Khan Awards for Architecture (AKAA) 2022. Bandara hijau ini bersaing dengan 20 karya arsitektur lain dari 16 negara.

Tim juri AKAA 2022 akan berkunjung dan melakukan penilaian untuk menetapkan pemenang yang berhak mendapatkan hadiah senilai USD 1 juta, award terbesar di bidang arsitektur.

AKAA merupakan penghargaan tertua di bidang arsitektur yang dilaksanakan 3 tahun sekali. Karya yang masuk dalam nominasi tidak hanya memperlihatkan keunggulan arsitektur, namun juga merespon aspirasi budaya, mendukung konservasi, dan peningkatan kualitas lingkungan.

Penghargaan ini tak hanya memberikan apresiasi kepada arsitek, tetapi juga klien, perajin ahli, dan semua pihak yang telah memainkan peran penting dalam realisasi proyek. “Ini sebuah kebanggaan. Bandara Banyuwangi masuk nominasi kompetisi arsitektur kelas dunia, bersanding dengan puluhan karya arsitektur lain dari berbagai negara,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Kamis (7/6/2022).

Bandara Banyuwangi dibangun dengan kolaborasi bersama arsitek Andra Matin. Mengadopsi bentuk ikat kepala Suku Osing (masyarakat asli Banyuwangi), namun juga bangunannya yang berkonsep hijau dan ramah lingkungan (Green Building).

Ini terlihat dari atap terminal yang ditanami tanaman, konservasi air dan sunroof yang menjadi sumber cahaya alami di siang hari. Atap bangunannya juga menunjukkan pembagian yang jelas antara terminal keberangkatan dan kedatangan. Bandara ini menjadi bandara hijau pertama di Indonesia.

“Tidak hanya dari sisi arsitektur, keberadaan Bandara Banyuwangi juga mampu menggerakkan perekonomian lokal untuk mengentaskan kemiskinan dengan semakin mudahnya akses ke Banyuwangi,” ujar Ipuk.

“Kami bersyukur kolaborasi kami dengan Pemkab Banyuwangi mendapat apresiasi dunia. Bandara Banyuwangi tidak hanya ramah lingkungan, namun sangat kental budaya lokal,” imbuh arsitek Andra Matin saat berkunjung ke Banyuwangi beberapa waktu lalu. (guh/diy)