BI Prediksi Ekonomi Jatim Triwulan IV Masih Positif

Meski triwulan III tren ekonomi di Jawa Timur (Jatim) melambat, tetapi masih positif.

BI Prediksi Ekonomi Jatim Triwulan IV Masih Positif
Bincang Bareng Media (BBM) yang diadakan Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Jatim.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Meski triwulan III tren ekonomi di Jawa Timur (Jatim) melambat, tetapi masih positif. Hal tersebut menjadi acuan pada triwulan IV masih bisa tumbuh positif. Hal ini dikatakan Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Jatim Doddy Zulverdy saat Bincang Bareng Media (BBM), Kamis (5/10).

"Intinya triwulan III melambat tapi tetap positif. Karena sebenarnya ekonomi global masih berlanjut menurun tapi masih bisa mempertahankan diatas 5 persen," kata Doddy. Pada triwulan IV juga masih diprediksi positif laju pertumbuhan ekonominya.

Pihaknya memprediksi kontribusi masih didominasi rumah tangga (RT) serta investasi pemerintah dan swasta akan menjadi support kinerja ekonomi 2023. Apalagi keuangan perbankan yang sudah stabil, tren kredit membaik dengan kualitas kredit terjaga disemua kelompok.

"Kinerja perbankan mulai pulih, dari stabilitas keuangan perbankan Agustus 2023 meningkat. Mudah-mudahan kalau seperti ini bisa kita pertahankan bisa menahan laju inflasi pada triwulan III," jelasnya.

Sementara pada sistem pembayaran, transaksi QRIS dan tunai juga positif sesuai pola. Kebutuhan di triwulan II dan triwulan III agak turun. Namun positif karena masih ada pembayaran. Merchant di Jatim jumlahnya sudah mencapai 5 juta dan total nasional sudah 40 juta dengan transaksi terus bertumbuh.

Memang ada indikasi melambat seperti yang dikatakan Doddy. Namun ia memperkirakan masih diatas 5 persen pertumbuhannya. Seperti keyakinan survei agak menurun. Begitu juga survei terhadap badan usaha. Tapi masih cukup positif terhadap dunia usaha, 5,9 persen.

Pesan utama bahwa berkat ketahanan ekonomi Jatim kita bisa menutupi dan mengurangi dampak global yang kurang kondusif. "Meski ada risiko perlambatan tapi kami optimis masih positif. Dengan perkembangan seperti itu, Jatim bisa diatas 5 persen tapi sedikit melambat dibanding tahun lalu," pungkasnya. (diy/rd)