BPPD Tambah Alat Perekam Pajak di Bandara Juanda

Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Sidoarjo terus berupaya memperbanyak pemasangan alat perekam pajak.

BPPD Tambah Alat Perekam Pajak di Bandara Juanda
Kepala BPPD Sidoarjo Ari Suryono (dua dari kiri) melihat proses pemasangan alat perekam pajak.

Sidoarjo, HARIANBANGSA.net - Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Sidoarjo terus berupaya memperbanyak pemasangan alat perekam pajak. Tujuannya untuk mengoptimalkan pendapatan daerah dari sektor pajak.

Kali ini BPPD Sidoarjo menyasar restoran di Bandara Internasional Juanda, Jumat (3/12). Salah satunya restoran Bakmi Gocit di area kedatangan Bandara Internasional Juanda. Di restoran yang menyediakan banyak pilihan menu mi tersebut, petugas dari BPPD memasang alat perekam pajak.

“Kami berupaya untuk terus memasang alat perekam pajak di semua restoran yang ada di Sidoarjo. Terutama yang ada di Bandara Internasional Juanda,” kata Kepala BPPD Sidoarjo Ari Suryono saat memantau pemasangan alat perekam pajak di restoran Juanda itu.

Dia mengungkapkan, pendapatan pajak dari Bandara Internasional Juanda sangat besar. Total pendapatan setiap tahun sekitar Rp 35 miliar. Sedangkan pendapatan pajak dari restoran senilai Rp 6 miliar.

“Karena itu secara bertahap akan kami pasang alat perekam pajak di semua restoran di Bandara Juanda,” jelas mantan kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) itu.

Saat ini, imbuh Ari, sudah terpasang sekitar 30 alat perekam pajak dari 40 restoran yang saat ini sudah beroperasi di Bandara Internasional Juanda. Targetnya pemenuhan alat perekam pajak di bandara akan tuntas pada tahun depan.

Dia menambahkan, secara total sudah 198 alat perekam pajak yang terpasang di restoran maupun kafe di Kota Delta. Harapannya dengan pemasangan alat perekam pajak tersebut, pendapatan pajak bisa semakin optimal diperoleh.

Targetnya pada tahun 2021 ini pendapatan pajak dari restoran dan kafe senilai Rp 63 miliar. "Pendapatan pajak juga akan semakin transparan diperoleh,” terangnya.

Sementara itu, Airport Comersial Senior Manager Angkasa Pura 1 Bandara Internasional Juanda Mahendra menyambut baik penambahan alat perekam pajak oleh BPPD di restoran yang ada di Bandara Internasional Juanda.

Saat ini dari total 100 restoran di Bandara Internasional Juanda, baru 40 yang sudah kembali buka. “Dampak pandemi memang membuat sejumlah restoran tutup karena penumpang pesawat menurun,” jelasnya.

Menurut dia, saat ini jumlah penumpang setiap harinya di Bandara Internasional Juanda sekitar 25 ribu. Menurun drastis dibandingkan sebelum adanya pandemi Covid-19 yang sekitar 45 ribu penumpang. “Karena itu pasti juga berdampak pada pengunjung di restoran bandara,” terangnya.

Dengan adanya penambahan alat perekam pajak, kata Mahendra, harapannya bisa ikut membantu proses transparansi pendapatan pajak ke BPPD Sidoarjo. Sehingga sinergitas antara Angkasa Pura 1 dengan Pemkab Sidoarjo perihal pendapatan pajak tetap terjaga. (sta/rd)