Dinas Pendidikan Banyuwangi Kembali Terapkan PTM 50 Persen

Plt Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi Suratno S.Pd.,M.Pd mengatakan, berdasarkan hasil monitoring Tim Dinas Pendidikan dan Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP), serta pemantauan stakeholder pendidikan ke satuan pendidikan, masih ditemukan adanya sekolahan yang dinilai kurang dalam menerapkan prokes.

Dinas Pendidikan Banyuwangi Kembali Terapkan PTM 50 Persen
Siswa yang sedang melakukan senam.

Banyuwangi, HB.net - Aturan pembelajaran tatap muka (PTM) di Banyuwangi, kembali berubah. Sekarang kembali ke kapasitas 50 persen setelah dua minggu berlaku PTM 100 persen.

Kebijakan baru tentang PTM 50 persen diatur berdasarkan Surat Edaran (SE) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi nomor : 421/206/429.101/2022 tertanggal 12 Januari 2022 tentang Pembelajaran Tatap Muka Terbatas pada satuan pendidikan.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi Suratno S.Pd.,M.Pd mengatakan, berdasarkan hasil monitoring Tim Dinas Pendidikan dan Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP), serta pemantauan stakeholder pendidikan ke satuan pendidikan, masih ditemukan adanya sekolahan yang dinilai kurang dalam menerapkan prokes.

Guna menjamin pelaksanaan prokes di lingkungan sekolah, akhirnya sekolah di Banyuwangi kembali diberlakukan PTM 50  persen. "Kita terapkan PTM 50 persen kembali agar pelaksanaan prokes lebih terjamin," kata Ratno Senin (17/1).

Hal ini diberlakukan untuk seluruh sekolah yang berada di Banyuwangi. Nantinya, tim akan menyeleksi kembali sekolah-sekolah yang benar-benar menerapkan prokes untuk dapat melakukan pembelajaran 100 persen.

"Kami akan seleksi pada sekolah yang benar-benar bisa menerapkan standar prokes. Ini untuk kebaikan semuanya," ujarnya.

Sementara itu, kebijakan PTM yang kembali diubah ini pun dinilai membingungkan. Sebelumnya, para wali murid dan siswa sangat senang dengan diberlakukan PTM 100 persen.

"Saya minta PTM bisa diberlakukan kembali 100 persen. Toh anak-anak sudah vaksin. Kasihan jika kembali belajar daring, karena kegiatan belajar mengajarnya kurang efektif," kata Eva salah satu wali murid.

Diketahui, situasi Covid-19 di Banyuwangi sangat terkendali. Hanya ada 3 pasien yang terkonfirmasi Covid-19 pertanggal 16 Januari 2022. (guh/diy)