Dosen dan Mahasiswa Poliwangi Buat Kapal Canoe Berbahan Kayu dengan Sistem Integrated Engineering

Ia menjelaskan, perahu canoe flat bottom yang diciptakan timnya, dikembangkan dan dirancang dengan memanfaatkan Integrated engineering. Sehingga dapat mempercepat dan mengurangi kesalahan dalam proses design dan manufaktur perahu karena lebih presisi.

Dosen dan Mahasiswa Poliwangi Buat Kapal Canoe Berbahan Kayu dengan Sistem Integrated Engineering
Mahasiswa Politeknik Banyuwangi yang membuat Kapal Canoe .
Dosen dan Mahasiswa Poliwangi Buat Kapal Canoe Berbahan Kayu dengan Sistem Integrated Engineering

Banyuwangi, HB.net - Sejumlah dosen dan mahasiswa dari Program Studi Teknik Manufaktur Kapal (TMK) Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat (PKM) dengan mengembangkan potensi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Bangsring Underwater (Bunder) di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi.

Tim PKM yang diketuai Yeddid Yonatan E.D, S.T.,M.S bersama dua dosen dari Poliwangi lainya, Hery Inprasetyobudi S.T., M.T, dan Rochmad Eko P.U., S.T., M.Eng  beserta sejumlah Mahasiswanya yakni Ahmad Hidayat, Irfan Wahyudin dan Daniar Abdillah Wicaksono itu, berinovasi  membuat perahu canoe flat bottom berbahan kayu strip yang dilapisi oleh Fiberglass Reinforced Plastic (FRP).

Mereka juga memberikan pelatihan cara pembuatannya kepada Pokdarwis yang terkenal dengan wisata andalan rumah apungnya tersebut.

"Ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat sivitas akademika Program Studi TMK Poliwangi guna meningkatkan animo wisatawan terhadap wahana air di wisata Rumah Apung Bangsring," kata Yeddid, Senin (27/9).

Ia menjelaskan, perahu canoe flat bottom yang diciptakan timnya, dikembangkan dan dirancang dengan memanfaatkan Integrated engineering. Sehingga dapat mempercepat dan mengurangi kesalahan dalam proses design dan manufaktur perahu karena lebih presisi.

“Mengutamakan aspek keselamatan penumpang dengan design flat bottom yang dirancang dan dikembangkan dengan memanfaatkan Integrated Engineering. Sehingga pembuatan perahunya lebih presisi dan lebih cepat dalam proses manufakturnya. Yang lebih penting lagi tidak mudah terguling,” ujarnya.

Para anggota Pokdarwis Bunder sangat antusias dan tingkat partisipasi warga juga tinggi. Pihaknya berharap ke depannya perekonomian anggota Pokdarwis Bunder ini dapat bangkit kembali, seiring situasi pandemi Covid-19 yang saat ini dapat dikendalikan dan adanya kapal Canoe buatan dosen dan mahasiswa TKM Poliwangi ini.

Ketua Kelompok Pokdarwis sekaligus pengelola, Sukirno mengapresiasi kegiatan program PKM yang dilakukan oleh TKM Poliwangi. Menurutnya,  memberikan angin segar kepada geliat pariwisata di Bangsring Underwater, terlebih setelah masa pandemi Covid-19

“Saya harap ini tak berhenti sampai disini saja, namun bisa terjadi kolaborasi antara dunia pendidikan dan dunia industri pariwisata maritim. Kegiatan ini sangat memberikan dampak positif psikologis pada dunia industri pariwisata maritim,” katanya. (guh/diy)