DPRD Apresiasi OPD Pemkab Gresik, Serapan Anggaran Sudah di Atas 93 Persen

Menurut Anha, sapaan akrabnya, capaian kegiatan dan anggaran OPD yang sudah mencapai target tak lepas dari supporting DPRD selaku lembaga yang memiliki fungsi pengawasan yang selalu mendorong agar OPD bisa menjalankan kegiatan tepat waktu.

DPRD Apresiasi OPD Pemkab Gresik, Serapan Anggaran Sudah di Atas 93 Persen
 Wakil Ketua DPRD Gresik, Mujid Riduan dan Wakil Ketua DPRD Gresik, Ahmad Nurhamim. Foto: syuhud/HB.net

Gresik, HB.net - DPRD Gresik mengapresiasi kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Gresik. Sebab, menjelang tutup  anggaran tahun 2021, serapan anggaran sudah mencapai di atas 93 persen.

"Kami mengapresiasi OPD di lingkungan Pemkab Gresik, sebab jelang tutup anggaran tahun 2021 kegiatan dan serapan anggaran rata-rata sudah mencapai 93 persen. Bahkan, ada yang lebih," ungkap Wakil Ketua DPRD Gresik Ahmad Nurhamim kepada HARIAN BANGSA, Rabu (22/12/2021).

Menurut Anha, sapaan akrabnya, capaian kegiatan dan anggaran OPD yang sudah mencapai target tak lepas dari supporting DPRD selaku lembaga yang memiliki fungsi pengawasan yang selalu mendorong agar OPD bisa menjalankan kegiatan tepat waktu.

"Sehingga, serapan anggaran juga bisa terserap dengan baik," terang Ketua DPD Golkar Gresik ini.

Namun demikian, tambah Anha, DPRD berharap kegiatan sejumlah OPD yang belum tuntas, termasuk serapan anggaran, dalam kurun waktu kurang dalam 2 minggu bisa tuntas.

Senada dikatakan Wakil Ketua DPRD Gresik Mujid Riduan. Ia juga mengungkapkan, kalau serapan anggaran OPD menjelang tutup tahun 2021, serapannya sangat bagus.

"Serapannya bagus. Ada yang 93 persen. Bahkan, ada yang sudah 99 persen," ungkap Mujid Riduan.

Ia kemudian menyontohkan Dinas Kawasan Perumahan dan Permukiman (DKPP). OPD tersebut hingga jelang tutup tahun kurang dari 2 minggu serapan kegiatan dan anggaran sudah mencapai 99 persen.

"DKPP sudah 99 persen. OPD lain DPUTR dan lainnya juga bagus di atas 93 persen," jelas Ketua DPC PDIP Gresik ini.

Lebih jauh Mujid menyatakan, dalam evaluasi anggaran, diketahui stok anggaran yang siap diserap untuk kebutuhan kegiatan jelang tutup tahun 2021 masih sebesar Rp 26 miliar. Stok anggaran tersebut dipastikan masih akan terus bertambah, mengingat adanya sejumlah target pendapatan asli daerah (PAD) yang belum masuk. Sektor PAD dimaksud seperti Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan dan Perdesaan (PBB2P), pajak perhotelan, pajak restoran, pajak parkir, retribusi parkir, dan sektor pendapatan lain.

"Pasti. Dalam kurun waktu kurang dari 2 minggu ini masih akan ada tambahan PAD. Sehingga, jumlah stok anggaran yang bisa diserap lebih banyak," jlentrehnya.

Belum lagi, tambah Mujid, ada sejumlah kegiatan di OPD yang tak bisa terserap 100 persen lantaran terkendala sejumlah hal, seperti persyaratan dan lainnya. Mujid lantas menyebutkan sejumlah kegiatan yang potensi tak bisa terserap 100 persen. Misal program bantuan pokok-pokok pikiran (pokir) DPRD, hibah, dan bantuan keuangan karena persyaratan tak bisa dilengkapi.

"Melihat fakta seperti itu ketersediaan anggaran tahun 2021 jelang tutup tahun lebih dari cukup. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2021 tak akan terjadi defisit (kurang)," terang Mujid.

Ditambahkan, dalam sejarah penganggaran dan penggunaan anggaran, tak pernah terjadi defisit. Sebaliknya, malah surplus (berlebih) atau Silpa.

Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Pemkab Gresik, Achmad Hadi menyatakan menjelang tutup tahun 2021,  DPUTR  Pemkab Gresik mengebut sejumlah pekerjaan fisik yang belum tuntas. DPUTR juga tengah mengebut proses serapan anggaran, agar sebelum tutup buku bisa terserap 100 pesen sesuai dengan program yang telah dituntaskan.

"Menjelang  tutup tahun 2021, DPUTR  tengah menuntaskan sejumlah pekerjaan dan serapan anggaran," ucapnya.

DPUTR Gresik tengah lakukan kontraktual pekerjaan pengerukan Kali Lamong. Foto: syuhud/HB.net

Menurut dia, untuk pelaksanaan jumlah paket pekerjaan fisik kontraktual  yang sudah selesai sudah mencapai lebih di atas 90 persen. Itu untuk pekerjaan yang masa kontraknya sampai dengan bulan Nopember 2021.

"Sisanya adalah, pekerjaan  yang masa kontraknya berakhir di akhir bulan  Desember 2021 sedang dalam progres penyelesaian. Insya Allah bisa tepat waktu,"  jelasnya.

Lebih jauh Hadi menjelaskan, di antara pekerjaan yang belum selesai adalah pekerjaan pembangunan beberapa jembatan dan saluran. Sementara untuk serapan anggaran tambah Hadi, menjelang tutup tahun 2021 ini sudah  di atas  90 persen.

"Sejumlah penyerapan anggaran memang masih dibutuhkan kelengkapan dokumen-dokumen  administrasi dan pelaporan pekerjaan fisik di lapangan untuk proses pencairannya," terang Achmad Hadi.

Ia berharap sebelum  tutup tahun, semua pekerjaan dan serapan anggaran bisa tuntas 100 persen sesuai dengan progres.

"Mudah-mudahan sisa waktu kurang 2 minggu ini bisa dimaksimalkan para pelaksana pekerjaan  untuk pencapaian target fisik maupun penyerapan anggarannya," pungkas dia. (hud/ns)