Gelar Pasar Murah Jelang Ramadan

Pemprov Jawa Timur melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) menggelar pasar murah bahan pokok (bapok) untuk menyambut hari besar keagamaan nasional dan datangnya bulan suci Ramadan 1445 Hijriah.

Gelar Pasar Murah Jelang Ramadan
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono didampingi Kepala Disperindag Jatim Iwan dan kepala OPD terkait usai membuka pasar murah di halaman Kantor Disperindag Jatim.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Pemprov Jawa Timur melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) menggelar pasar murah bahan pokok (bapok) untuk menyambut hari besar keagamaan nasional dan datangnya bulan suci Ramadan 1445 Hijriah. Kegiatan ini diadakan di Halaman Kantor Disperindag Jatim Jalan Siwalankerto Utara II No.42, Wonocolo Surabaya, Ahad (25/2).

Dalam operasi pasar murah ini dijual beberapa komoditas bahan pokok di antaranya beras medium yang dijual dengan harga Rp 51.000 per 5 kilogram (kg) atau Rp 10.200 per kg, gula pasir dengan harga Rp15.000 per kg, telur ayam ras Rp 24.000 per kg, dan minyak goreng dengan harga 13.000 per liter.

Dalam pasar murah ini per orang hanya boleh membeli beras maksimal 2 zak kemasan 5 kg, gula dan telur ayam ras maksimal 1 kg dan minyak goreng maksimal 2 liter.

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mengatakan, pasar murah ini sebagai bentuk kepedulian pemprov kepada masyarakat di Jawa Timur. Pasalnya, jelang bulan Ramadan dan hari besar keagamaan hampir dipastikan bahan pokok cenderung mengalami kenaikan harga.

"Kalau kita lihat juga harga ini terjadi fluktuasi apalagi kita tahu sebentar lagi kita sama-sama menjalankan ibadah bulan Ramadan dan juga Lebaran, bapak ibu sekalian panjenengan sedoyo pasti akan melihat akan terjadi kemahalan atau kenaikan harga, mudah-mudahan tidak" ujarnya.

"Insyaallah pasar murah ini sangat membantu masyarakat. Wujud pemerintah sangat peduli dengan ketersediaan bahan pokok yang wajar bukan yang paling murah tapi yang wajar, yang terjangkau oleh masyarakat. Dan jangan sampai terganggu bulan Ramadan ini hanya karena harga naik," imbuh Adhy.

Selain gelaran pasar murah, Pj. Gubernur Adhy menyampaikan, untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok, ia bersama tim dari forum komunikasi pimpinan daerah dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jawa Timur sudah turun ke pasar-pasar melakukan pemantauan.

Tak hanya itu saja, Pj. Gubenur Adhy juga mengaku kerap mendapatkan update mengenai harga bahan pokok di Jawa Timur. Bahkan, lanjutnya, harga-harga yang disampaikan oleh Disperindag Jatim ini diberikan setiap pagi. "Sarapan saya subuh-subuh adalah daftar harga sekarang. Saya bagaikan pedagang sekarang, tahu persis harga yang naik apa," ungkapnya.

Pj. Gubernur Adhy membeberkan bahwa harga bahan pokok yang mengalami kenaikan yaitu beras. Ia pun mengungkap naiknya harga komoditas yang satu ini lantaran harga gabah kering giling di tingkat petani memang mengalami kenaikan mencapai Rp 7.320 per kg atau sekitar 44,6 persen dari harga yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp 5.000. Maka dari itu, intervensi seperti pasar murah inilah menjadi salah satu solusi.

Sementara untuk komoditas seperti daging sapi, ikan maupun unggas dipastikan tidak mengalami kenaikan harga yang siginifikan.  "Ini musim hujan, panennya kena hujan, kemudian tingkat keawetannya untuk disimpan itu juga hanya enam hari, ini yang sedang kita lakukan bagaimana distribusi, tanam itu tidak harus bersamaan," ucapnya.

Tak hanya itu, Pj. Gubernur Adhy juga mengungkapkan bahwa Pemprov Jatim telah menjalin kerja sama dengan berbagai mitra untuk menjaga kestabilan harga seperti Bulog dan BUMD. Lalu meminta Disperindag Jatim, BUMD serta mitra lainnya untuk menggelar pasar murah di beberapa titik di Jawa Timur.

Sementara itu, salah seorang warga, Astuti (75) mengatakan dirinya bersyukur bisa mendapatkan beras premium gratis langsung dari Pj Gubernur Adhy. Ia kemudian menjelaskan, beras tersebut akan digunakan untuk kebutuhan rumah tangganya. (mid/dev/rd)