Gojek Bantu Targetkan 10 juta UMKM Go Digital

Menyambut peringatan hari Nasional UMKM Indonesia pada 12 Agustus 2020, Gojek, menghadirkan inisiatif #MelajuBersamaGojek sebagai solusi inklusif dan komprehensif (hulu ke hilir) bagi UMKM untuk go-digital.

Gojek Bantu Targetkan 10 juta UMKM Go Digital
-CEO Gojek, Andre Soelistyo saat melakukan pemaparan secara virtual

Surabaya, HARIAN BANGSA.net - Menyambut peringatan hari Nasional UMKM Indonesia pada 12 Agustus 2020, Gojek, menghadirkan inisiatif #MelajuBersamaGojek sebagai solusi inklusif dan komprehensif (hulu ke hilir) bagi UMKM untuk go-digital.

Co-CEO Gojek Andre Soelistyo mengatakan, untuk membantu UMKM lebih mudah menerapkan digitalisasi pada setiap langkah operasional bisnis sehari-hari, pihaknya memberikan fasilitas digital mulai dari pemasaran, pemesanan (pemrosesan order), pembayaran, pengiriman, hingga administrasi. Ragam solusi tersebut dapat digunakan semua tipe UMKM.

Menteri Koperasi dan UKM  Teten Masduki, yang diwakili oleh Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemenkop dan UKM, Arif Rahman Hakim mengatakan, dengan bergabung di platform digital, pelaku UMKM diharapkan mampu cepat beradaptasi.

"Pada saat ini baru 13 persen atau setara dengan 8 juta pelaku UMKM yang sudah terhubung dengan dunia digital. Saya berharap digitalisasi UMKM hingga akhir tahun mencapai 10 juta UMKM go digital," ujarnya, Senin (10/8).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati diwakili oleh Staf Ahli Bidang Pengawasan Pajak, Nufransa Wira Sakti, menanggapi inisiatif Gojek, inovasi, dan solusi berbagai platform digital. Termasuk Gojek membantu UMKM dalam mengadopsi teknologi dan bertransformasi usahanya, dapat secara konsisten dilakukan.

"Selain itu, kondisi saat ini mengingatkan kita pentingnya mendorong pelaku UMKM di berbagai sektor menjadi formal, sehingga bagi pengambil kebijakan mudah menentukan strategi penyelamatan dan insentif secara akurat, tepat, dan cepat," terangnya.

Andre menambahkan, ekosistem Gojek memang untuk para pelaku UMKM, seperti Selly untuk berjualan, Midtrans untuk pembayaran online, Gobiz untuk manajemen usaha seperti promosi, Moka untuk pembayaran yunai dan nontunai. GoPay: e-wallet dan e-money, GoFood untuk pesan antarmakanan, dan GoShop untuk belanja online.

GoSend dan  GoBox untuk layanan logistik dan pengiriman cepat, di dalam dan antarkota yang bekerja sama dengam mitra pembayaran seperti QRIS dan Link Aja, dan penyedia logistik Pos Indonesia, Paxel, dan JNE.

Selain solusi teknologi, dukungan Gojek melalui sederet program pelatihan dan peningkatan kapasitas seperti Gojek Wirausaha, Go-Nusantara, Komunitas Laris Manis GoSend, dan Komunitas Partner GoFood (KompaG). "Dalam 4 bulan terakhir, 120 ribu UMKM baru yang bergabung ke Gojek dan mempertahankan bisnisnya di tengah situasi pandemi," ujarnya.

Riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) menemukan 94 persen dari UMKM yang beralih go digital dan bergabung ke dalam ekosistem Gojek di tengah pandemi adalah usaha mikro, dan hampir setengahnya 43 persen adalah pengusaha pemula.

Riset LD FEB UI, Gojek berkontribusi sebesar Rp 104,6 triliun ke ekonomi Indonesia pada 2019. Menggunakan metode perhitungan PDB, nilai produksi di ekosistem Gojek setara dengan 1 persen PDB nasional pada 2019.

Riset LD FEB UI mengungkapkan, mayoritas 86 persen UMKM di luar ekosistem Gojek seperti bengkel dan pedagang pasar mengalami peningkatan volume transaksi setelah ada Gojek di kotanya. Tidak hanya itu. Sebagian dari mereka, yakni 33 persen juga dapat membuka cabang usaha baru karena kehadiran Gojek.(sby1/rd)