Indeks SPBE Jatim 2023 Tembus 3,62

Pemprov Jatim terus menggeliatkan pelayanan publik yang cepat dan efisien serta berbasis digital.

Indeks SPBE Jatim 2023 Tembus 3,62
Gubernur Jatim berpesan agar integrasikan antaraplikasi layanan digital.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Pemprov Jatim terus menggeliatkan pelayanan publik yang cepat dan efisien serta berbasis digital. Hal tersebut tampak nyata dengan meningkatnya Indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dari 3,30 di tahun 2022 menjadi 3,62 di tahun 2023.

Peningkatan angka tersebut mewujudkan keseriusan Pemprov Jatim dalam mendukung transformasi digital dalam seluruh aspek layanan. Yang mana digitalisasi dilakukan demi mewujudkan kualitas layanan yang cepat, efektif, effisien, tanggap, transparan, akuntabel dan responsif (CETTAR).

“Alhamdulillah, terima kasih atas kerja sama para ASN di Jatim serta stakeholder terkait yang telah berupaya bersama dalam mempercepat transformasi digital. Indeks SPBE kita terus meningkat dan per akhir 2023 kita menyentuh angka 3,62 dan masuk kategori sangat baik,” ucap Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Minggu (14/1).

Menurutnya, keseriusan Pemprov Jatim mewujudkan SPBE antara lain dengan mengeluarkan kebijakan melalui Peraturan Gubernur (Pergub) No. 53 Tahun 2021 tentang SPBE Provinsi Jatim dan Pergub No. 95 Tahun 2023 tentang Manajemen Keamanan Informasi SPBE. Selain itu, juga dibentuknya tim asesor internal SPBE Provinsi Jatim tahun 2023 yang tertuang dalam SK Gubernur Jawa Timur Nomor 188/279/KTPS/013/2023.

Tak hanya itu, Khofifah menyebut, pemprov juga terus menyelaraskan arsitektur SPBE yang mendukung reformasi birokrasi tematik. Adapun arsitektur SPBE terfokus pada pengentasan kemiskinan, peningkatan investasi, digitalisasi sistem pemerintahan dan percepatan prioritas aktual presiden.

"Arsitektur SPBE diatur dalam Kepgub No. 188/1016/KPTS/013/2022 tentang Arsitektur SPBE dan Peta Rencana SPBE Pemprov Jatim tahun 2023-2024 yang telah diperbaharui dengan Kepgub No. 188/816/KPTS/013/2023," tuturnya.

Dalam implementasi SPBE yang mendukung reformasi birokrasi tematik, Pemprov Jatim memiliki beberapa inovasi penunjang. Pada sektor digitalisasi administrasi pemerintahan, Pemprov Jatim memiliki Sistem Informasi Enterprise Soetomo (Seista), sektor digitalisasi sistem pemerintahan ada Si-Master yang mendukungnya.

Bukan tanpa sebab, penyiapan SDM menjadi hal yang sangat vital untuk menyukseskan digitalisasi. Untuk itu, dirinya terus mengajak seluruh stakeholder terkait utamanya pada bidang pengembangan SDM agar bisa membuka peluang kerjasama.

Ke depan, dalam pengembangan SPBE di Jatim, Khofifah memiliki pesan khusus kepada seluruh ASN di Pemprov Jatim. Bahwa inisiatif, kolaborasi, dan inovasi memang sangat penting. Tetapi bukan berarti harus menciptakan suatu aplikasi baru. Melainkan harus mengedepankan keberlanjutan dan terintegrasinya sistem dari satu aplikasi ke aplikasi lainnya.(dev/rd)