Kapolresta Banyuwangi Imbau Warga Tak Panik Soal Harga Beras

Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Nanang Haryono menjelaskan bahwa pihaknya melalui Satgas Pangan Polresta Banyuwangi telah melakukan pengawasan pada aktivitas penyaluran dan distribusi beras di seluruh wilayah Kabupaten Banyuwangi.

Kapolresta Banyuwangi Imbau Warga Tak Panik Soal Harga Beras
Kapolresta Banyuwangi saat melakukan pemantauan di salah satu Pasar tradisional.

Banyuwangi, HB.net - Sebagaimana yang sudah diinstruksikan Kasatgas Pangan Polri bahwa memerintahkan kepada jajaran Dirreskrimsus di Polda untuk melakukan penindakan tegas terhadap segala bentuk penyimpangan dalam pendistribusian beras.

“Jadi Polresta Banyuwangi turut melakukan pengawasan terhadap distribusi beras yang saat ini juga dilakukan masif oleh pemerintah daerah. Kami juga turut memonitor komoditi pangan lainnya yang berpotensi mengalami peningkatan harga akibat efek ikutan dari harga beras yang saat ini memang tinggi,” Kata Kapolresta.

Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Nanang Haryono menjelaskan bahwa pihaknya melalui Satgas Pangan Polresta Banyuwangi telah melakukan pengawasan pada aktivitas penyaluran dan distribusi beras di seluruh wilayah Kabupaten Banyuwangi.

Sebelumnya, dari data Bapanas, Kamis (22/02/2024) 10.58 WIB rata-rata harga beras kualitas premium terpantau naik 0,74 persen menjadi Rp16.330 per kilogram. Adapun, harga beras kualitas medium hari ini naik tipis 0,92 persen menjadi Rp14.270 per kilogram.

Perwira dengan tiga melati dipundak ini juga menegaskan bahwa Satgas Pangan Polresta Banyuwangi bakal segera mempercepat distribusi beras ini langsung ke masyarakat dan pasar.

Pada kesempatan yang sama Wakil Bupati Banyuwangi, Sugirah mengatakan, memang terjadi kenaikan harga beras di pasaran. Adanya operasi pasar ini, untuk menekan harga dengan memenuhi kebutuhan warga harga beras yang jauh lebih murah.

“Operasi pasar ini kita gelar serentak dan bergiliran di 25 kecamatan. Pemkab dan Bulog menyisir berbagai tempat di Banyuwangi untuk diadakan pasar murah,” ujarnya.

Menurut Sugirah, kenaikan harga beras hampir menyeluruh di seluruh daerah di Indonesia. Disebabkan dampak El Nino yang berpengaruh terhadap musim panen petani.

Pimpinan Cabang Bulog Banyuwangi, Harisun mengatakan, dalam operasi pasar ini, setiap warga hanya dibatasi dua karung beras masing-masing seberat 5 kilogram. Tujuannya agar semua warga kebagian dan mengantisipasi tidak diperjual belikan kembali.

“Ini salah satu gerakan nyata bahwa kita hadir di masyarakat memastikan bahwa beras betul-betul sampai kepada masyarakat,” ungkapnya.

Dari hasil pantauan kami, kebutuhan beras di Banyuwangi aman. Ada 8.500 ribu ton beras di Bulog Banyuwangi dimana sebagian menjadi simpanan cadangan pangan Banyuwangi.

“Jadi, warga tidak perlu panik atau resah hingga memicu panic buying dan menimbun beras. Ini juga kami awasi dan monitor, jika ada yang melanggar tentu akan kami tindak. Harap tenang, kecukupan beras Banyuwangi aman, semoga harganya segera stabil karena ini terjadi secara Nasional,” pungkas Kombes Pol Nanang Haryono. (guh/diy)