Kerja Cepat Tangkal Kenaikan Inflasi Jelang Idul Fitri 1445 di Kabupaten Nganjuk,  Pj Bupati Stabilkan Harga dengan Gerebek Pasar Murah

Kerja Cepat Tangkal Kenaikan Inflasi Jelang Idul Fitri 1445 di Kabupaten Nganjuk,  Pj Bupati Stabilkan Harga dengan Gerebek Pasar Murah
Pj Bupati Sri Handoko Taruna ketika meninjau langsung barang-barang yang dijual dalam gerebek pasar untuk meringankan beban masyarakat.

Nganjuk, HB.net - Tak ingin kecolongan para pelaku usaha, yang ingin memanfaatkan situasi menjelang akhir Ramdan dan menyambut Idul Fitri,  Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk melalui Pj Bupati Sri Handoko Taruna lakukan pengawasan ketat.  Pengawasan guna menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok menjelang akhir Ramadan dan menyambut Idul Fitri. Pemkab Nganjuk akan  terus melakukan upaya operasi pasar sekaligus menekan laju inflasi.

"Memang saya mencari formula yang dirasa efektif yaitu gerebek pasar murah," kata Mas Handoko pada HARIAN BANGSA.

Dijelaskan gerebek pasar murah yang dimaksud adalah mengunci pergerakan harga sembako, salah satu kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan. Tujuanya agar harga kebutuhan pokok menjelang Lebaran tetap setabil. Jikalau ada kenaikan, itupun masih dalam angka sewajarnya dan masih terjangkau.

"Saya berharap pada bulan suci Ramadan dan menyamabut Idul Fitri, masyarakat tidak sampai khawatir dengan harga komoditas kebutuhan pokok," ucapnya.

Bahkan hal ini sudah diinstruksikan Mendagri Tito Karnavian saat  zoom meeting, agar kabupaten/kota dengan agenda pengendalian inflasi daerah.

"Kita tau, saat ini, beberapa harga bahan pokok mengalami kenaikan. Adanya kenaikan dari beberapa komoditas ini harus diimbangi dengan kemampuan daya beli masyarakat,” terangnya.

Selain itu perlunya pemberian bantuan, PKH, sembako, dan lain-lain. Tak hanya itu, saat ini pemerintah juga sedang dalam proses untuk pemberian tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13 untuk para ASN untuk menaikkan daya beli masyarakat.

Mendagri Tito menginformasikan saat zoom bahwa ada kenaikan inflasi tahun ke tahun ( Februari 2024 terhadap Februari 2023 ) yakni sebesar : 2, 75%. Sedangkan inflasi dari bulan ke bulan ( Februari 2024 terhadap Maret 2024) ada kenaikan sebesar 0,37 %.

Sesuai arahan dan petunjuk yang telah di sampaikan Mendagri maka, Pj Bupati langsung mengumpulkan TPID dengan seluruh Camat untuk mensinergikan dalam menekan angka inflasi. Secara data kenaikan IPH ( Indeks Perubahan Harga) di Nganjuk sebesar 4,8% yang disumbang dari angka kenaikan komoditas : beras, cabe rawit dan cabai merah.

Pj Bupati Sri Handoko Taruna saat menanyakan langsung harga bawang putih kepada penjual dan memastikan ketersediannya untuk masyarakat.

“Memang kita masih dibawah Jombang dan Kediri, tetapi jika di banding Kabupaten Madiun yang bisa sekitar  2,8 % maka kita harus intensifkan semua kebijakan kita," ulas Mas Pj Handoko.

Menurutnya,  langkah efektif untuk mensetabilkan harga agar tidak ada kenaikan inflasi yang siknifikan dengan mengelar pasar murah di tiap pasar hingga lebaran nanti.

"Saya kemarin cek langsung,  Lima Warung TPID sudah mulai beroperasi di Nganjuk, secara umum warga Nganjuk sangat antusias. Operasi pasar juga kita intensifkan, untuk menekan angka kenaikan harga beras yang dua minggu terakhir jadi perhatian kita semua. Dalam forum ini, semua data akan kita pelajari bersama- sama untuk tekan inflasi di Kabupaten Nganjuk," pungkas Mas Handoko. (bam/ns)