Korban Mutilasi di Malang Warga Surabaya

Terkuak identitas korban mutilasi yang terjadi di Malang. Dia adalah Adrian Prawono (34) warga Jalan Prapen Indah I Tenggilis Mejoyo, Surabaya.

Korban Mutilasi di Malang Warga Surabaya
Rumah korban mutilasi di Malang di Jalan Prapen Indah I, Tenggilis Mejoyo, Surabaya.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Terkuak identitas korban mutilasi yang terjadi di Malang. Dia adalah Adrian Prawono (34) warga Jalan Prapen Indah I Tenggilis Mejoyo, Surabaya. Pria yang masih berstatus bujang ini merupakan anak tunggal dari Rudijanto Sugie Prawono (76), pensiunan dosen sebuah PTS di Surabaya.

Korban Adrian Prawono aktivitas kesehariannya ikut membantu sang ayah mengelolah usaha PT. Teno Indonesia yang berada di Jalan Kertajaya dan Jalan Prapen Indah I (samping rumah), yang bergerak dibidang tiang pancang pembangunan jalan.

Selain itu, sang korban juga kerap ke Kabupaten Malang. Selain mendatangi usaha milik ayahnya yang bergerak di bidang restoran, ternyata korban kerap berkomunikasi dengan seorang tukang pijat atau dukun yang berada di Malang. Hal tersebut diungkapkan oleh Ruli (50), sopir Dokter Heru, teman satu perusahaan dengan orangtua korban.

Saat ditemui di halaman rumah korban (Andrian Prawono), dia bercerita panjang lebar terkait keluh kesah korban sebelum dinyatakan hilang pada Oktober 2023 lalu.

“Jadi anaknya Pak Sugik itu kerap ke Malang menemui sang dukun atau tukang pijat. Keperluannya agar bisa dekat dengan seseorang. Namun tidak berhasil sehingga Adrian Prawono meminta pelaku untuk mengembalikan uangnya dengan nilai hampir ratusan juta rupiah. Itu yang saya dengar dari cerita Pak Heru,” ujarnya, Sabtu (6/1).

Terungkapnya pembunuhan dan mutilasi tubuh korban Adrian Prawono setelah sang dukun bernama Abdul Rahman mengaku. “Jadi setelah membunuh korban, sang dukun dan istrinya merasa dibayang-bayangi penampakan korban dan kerap mencium buah amis darah di rumahnya. Sehingga pelaku ketakutan,” tambah Ruli.

Dugaan pembunuhan dan mutilasi di kawasan Sawojajar, Kota Malang, yang dilakukan oleh tukang pijat Abdul Rahman terungkap setelah adanya informasi orang hilang selama tiga bulan lamanya, yang merupakan warga Surabaya.

Warga Surabaya yang diketahui Adrian Prawono hilang sejak 14 Oktober 2023. Diduga korban yang pamit ke orangtuanya ke Malang, sempat mengabarkan akan menemui seseorang.

"Sebelumnya tanggal 14 Oktober 2023, Pak RW 3 memberitahu saya bahwa si pelaku ada (dugaan) kasus menyembunyikan seseorang," kata Muhamad Irianto, pemilik rumah kos yang diduga jadi lokasi pembunuhan, Jumat (5/1) sore.

Abdul Rahman, penghuni kos yang dimiliki oleh Irianto sempat beberapa kali dipanggil kepolisian untuk dimintai keterangan. Tapi diduga karena kekurangan bukti akhirnya ia kembali ke rumah kosnya. Bahkan pada Rabu (3/1), pelaku sempat dibawa ke Polsek Kedungkandang.Tapi pada Rabu sore itu kemudian AR dipulangkan kembali.

"Ternyata setelah dibawa ke Polsek Kedungkandang, dia dikembalikan lagi. Malam harinya sekitar pukul 20.00 WIB ada polisi datang ke rumah saya buat tanya apakah rumah kos itu pernah dicat," ungkap dia.

"Apakah penghuni kos itu pernah izin untuk mengecat, di situ saya berpikir mungkin ada kasus pembunuh. Terungkapnya tadi malam, bahwa ternyata yang disembunyikan itu ternyata dibungkam selamanya," imbuhnya.

Lalu pada Jumat dini hari sekira pukul 01.30 WIB, rumahnya kembali didatangi oleh polisi, yang menawarinya untuk diajak ke sekitar aliran Sungai Bango. Sungai ini diduga menjadi lokasi tempat pembuangan dan penguburan potongan tubuh korban.(yan/rd)