Monitoring Lapangan Antisipasi Wabah PMK Diperketat

Pemkot Surabaya melakukan antisipasi dalam mewaspadai penyakit mulut dan kuku (PMK) yang mewabah di 30 kabupaten di Provinsi Jawa Timur.

Monitoring Lapangan Antisipasi Wabah PMK Diperketat
Sejumlah ternak sapi yang ada di Kota Surabaya.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Pemkot Surabaya melakukan antisipasi dalam mewaspadai penyakit mulut dan kuku (PMK) yang mewabah di 30 kabupaten di Provinsi Jawa Timur.  Sebagai upaya pencegahan wabah tersebut, pemkot rutin telah melakukan pengawasan dan pemeriksaan kesehatan hewan ternak yang masuk maupun yang ada di Kota Pahlawan.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) telah melakukan pengecekan dokumen Surat Keterangan Sehat Hewan (SKKH) asli dari daerah asal. “Hal ini dilakukan untuk memastikan hewan ternak yang masuk bukan berasal dari wilayah yang terjangkit wabah PMK,” kata Eri, Senin (6/1).

Meski begitu, Eri memastikan bahwa DKPP Surabaya rutin melakukan sosialisasi, serta pemeriksaan kesehatan hewan milik peternak di Kota Pahlawan. “DKPP terus bergerak ke peternak-peternak sapi di Surabaya. Kita ada sosialisasi kepada mereka, sambil melakukan pengecekan kesehatan,”tegasnya.

Ia mengaku, hingga saat ini, belum ditemukan kasus PMK di Surabaya. Karena itu, Pemkot Surabaya akan terus melakukan pengetatan pengawasan dan monitoring di lapangan untuk mencegah masuknya virus PMK. “Alhamdulillah belum, semoga tidak ada. Di Rumah Potong Hewan (RPH) juga tidak ada,” ungkapnya.

Sedangkan upaya melakukan vaksinasi terhadap hewan ternak di Surabaya, Wali Kota Eri masih berkoordinasi tentang ketersediaan stok vaksin. “Kita masih melakukan koordinasi dengan vaksinnya karena ketersediaan vaksin bukan dari pemkot,” pungkasnya. (ari/rd)