Pabrik Kertas Milik Sinar MAS Tetap Eksis hingga Kini

Pabrik Kertas Milik Sinar MAS Tetap Eksis hingga Kini
Pabrik kertas milik Sinar Mas yang masih kini tetap eksis. (ist)

Surabaya,  HARIAN BANGSA - Asia Pulp & Paper (APP) adalah lembaga yang menaungi sejumlah pabrik pulp dan kertas di Indonesia. Meski masing-masing dikelola secara independen, namun dipersatukan oleh kesamaan nilai dan histori yakni anggota keluarga besar Sinar Mas.

APP memproduksi pulp, kertas beserta produk turunannya, menggunakan sejumlah merek untuk memenuhi kebutuhan dari berbagai penjuru dunia, salah satu yang paling dikenal masyarakat adalah SiDU (Sinar Dunia).

Bermula dari PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia di Mojokerto, pada 1972, APP berkembang menjadi industri berkapasitas produksi hingga 12 juta ton per tahun (tidak menyebut lagi produk yang dihasilkan), yang menjangkau 120 negara di 6 benua, dengan mengandalkan keberadaan sebanyak lebih dari 70 ribu orang karyawan.

Dalam aktivitasnya, nilai tradisi seperti kedekatan dan hubungan jangka panjang dengan pengguna, termasuk pula masyarakat berikut lingkungan sekitar, disandingkan APP dengan nilai moderen, berupa efisiensi dan inovasi tanpa henti.

Pada April 2022 lalu, 3 unit usaha APP Sinar Mas , PT OKI Pulp & Paper Mills (OKI Pulp & Paper), PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (IKPP), dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (Tjiwi Kimia) meraih penghargaan Top CSR (Corporate Social Responsibility) Award 2022.

Sustainability Compliance Head, APP Sinar Mas Sera Noviany, mengatakan, hal ini menunjukkan komitmen APP dalam menjalankan berbagai program CSR di unit usaha APP Sinar Mas secara konsisten dan berkelanjutan, serta berupaya memenuhi standar global penerapan CSR.

 “Penghargaan ini bentuk apresiasi kami kepada masyarakat yang juga setia terhadap produk kami. Di masa pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu, kami juga menyesuaikan dengan situasi yang ada. Saat negara mengalami kelangkaan oksigen, kami hadir mendonasikan oksigen ke beberapa daerah yang membutuhkan, yang dipasok melalui pabrik-pabrik kami," terang Sera.

Salah satu siswa yang menggunakan buku SiDU.

Salah satu siswa SMK di Surabaya, Julia Kusuma Wardhani, menggunakan buku tulis SiDU untuk sekolah. Menurutnya, buku tersebut selalu ia pakai dalam proses belajarnya. Ditanya terkait alasannya, menurutnya karena sudah biasa. “Soalnya dari dulu pakai ini,” kata perempuan berjilbab tersebut. Buku tulis SiDU bisa dibeli dengan harga Rp 30 ribuan per 10 pack.

Saat ini Tjiwi Kimia masih fokus menggenjot peluang pasar di domestik. Tjiwi Kimia berupaya menjangkau seluruh pelosok Indonesia, dari Aceh sampai Papua. Beberapa tahun belakangan, merek SiDU menguasai lebih dari 50 persen pangsa pasar kertas, buku tulis dan alat tulis kantor (ATK).

Pertumbuhan pasar tetap positif dan konsumsi saat ini memang masih dominan di Jawa. Tjiwi Kimia sebagai produsen ATK, SiDU dikenal memilik beragam brand kertas seperti Paperline, Sinarline, ExcelPro, dan Rainbow Carbonless. (diyah)