Pangkas Waktu Tunggu Sandar, Trafik Kapal di TTL Naik

Sinergi PT Terminal Teluk Lamong (TTL) dan pemanduan kapal PT Pelindo berbuah manis.

Pangkas Waktu Tunggu Sandar, Trafik Kapal di TTL Naik
Suasana bongkar muat di dermaga Terminal Teluk Lamong.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Sinergi PT Terminal Teluk Lamong (TTL) dan pemanduan kapal PT Pelindo berbuah manis. Kerja sama ini  berhasil meningkatkan kecepatan pelayanan kapal dengan mengeliminasi isu arus di dermaga domestik TTL.

Sinergi ini berhasil meningkatkan trafik kapal domestik pada Juli 2023 sebanyak 123 kapal dan Agustus 2023 sebanyak 100 kapal. Jumlah ini mengalami peningkatan dibandingkan Juli 2022 sebanyak 82 kapal dan Agustus 2022 sebanyak 91 kapal.

Seiring dengan peningkatan trafik kapal, arus petikemas domestik turut naik tajam, Juli 2023 naik sebesar 31 persen atau total 52.275 TEU’s dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 39.872 TEU’s dan Agustus naik sebesar 20 persen atau total 48.546 TEU’s dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 40.572 TEU’s.

Tantangan kondisi arus kali ini coba dijawab oleh TTL dengan pengaturan proses pemanduan kapal dan penggunaan kapal tug boat secara optimal. Arus dermaga domestik TTL terkadang mengarah dari Karang Jamuang ke Surabaya (arus masuk) atau mengarah dari Surabaya ke Jamuang (arus keluar). Normalnya penyandaran kapal di kolam dermaga TTL menunggu arus masuk untuk meminimalkan potensi kapal menabrak trestle.

Atas kondisi tersebut, TTL bersinergi dengan pemanduan melaksanakan marine service review secara bertahap dan memformulasikan proses penyandaran kapal di semua kondisi arus. Uji coba pertama berhasil dilakukan Mei 2023 untuk kapal dengan panjang (LOA) 70-100 meter disandarkan pada kondisi arus keluar.

Dilanjutkan dengan penyandaran kapal dengan LOA 100-150 meter. Ditahap akhir yang dilakukan Juli 2023 ini dilaksanakan penyandaran untuk kapal dengan LOA >150 meter yang juga berhasil sandar mulus.

"Saat ini kapal sandar di dermaga domestik tidak lagi dipengaruhi arus. Rata-rata waktu tunggu kapal sandar yang awalnya 6,67 jam menjadi 1,83 jam. Turunnya waktu tunggu sandar dan layar kapal ini menjadi faktor pendongkrak naiknya trafik kapal dan arus petikemas di TTL" jelas Direktur Utama TTL David Pandapotan Sirait.

Strategi operasional ini mampu menurunkan jumlah kapal sandar dan kapal layar tunggu arus. Serta mampu menurunkan rata-rata berthing time dari 18,96 jam menjadi 16,90 jam. “Hal ini berpotensi dapat meningkatkan tambahan kapal dan tambahan bongkar muat petikemas yang akan menciptakan potensi pendapatan,” imbuhnya.

Sebagai pemenuhan persyaratan keselamatan dan upaya mitigasi resiko, TTL dan Regional 3 akan menyiapkan Independent AIS Plug untuk pandu dan pemasangan lampu pada trestle. Hal ini sebagai penanda area terdangkal sehingga kapal yang bermanuver tidak melintas di area tersebut.

Departement Head Pemanduan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Kapten Santoso  menambahkan, seluruh tahapan project sinergi Teluk Lamong dan pemanduan kapal telah selesai dilaksanakan. “Namun demikian, proses stabilisasi dan review kinerja operasi akan dilakukan secara berkala untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja operasional," ujarnya.

Dengan strategi operasional yang baik dan pengaturan sistem layanan yang terintegrasi, diharapkan TTL dapat melayani pelanggan secara optimal. Selain itu, mendorong para pelaku logistik serta industri maritim terus maju dan mampu bersaing.(ADV/diy/rd)