Pasar Gayam, Bojonegoro Terasa Lahir Kembali

"Pasar Gayam sekarang bagus dan bersih! Berdagang jadi lebih enak, langganan pun banyak," ujar Sutiah yang telah berjualan lontong sayur sejak 2016.

Pasar Gayam, Bojonegoro Terasa Lahir Kembali
Pasar Gayam, Bojonegoro kini makin bersih.

Bojonegoro, HB.net - Warga Desa Gayam, Kecamatan Gayam, Kabupaten Tuban kini terlihat lega dan bahagia. Pasalnya, saat ini Pasar Gayam makin bagus dan bersih berkat bantuan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) dan SKK Migas. Seperti yang dialami Sutiah. Ia terlihat senyum memancar melihat Pasar Desa Gayam sekarang. Karena warga menilai kondisi pasar saat ini terlihat bagus dan membuat pedangan menjadi lebih enak.

"Pasar Gayam sekarang bagus dan bersih! Berdagang jadi lebih enak, langganan pun banyak," ujar Sutiah yang telah berjualan lontong sayur sejak 2016.

Ia menceritakan, Saat itu, kondisinya sangat memprihatikan lantaran terlihat kotor, tidak rapi dan semrawut.

"Walah dulu semrawut," kenangnya.

Diketahui, pasar tradisional Gayam merupakan pasar tua di sekitar Lapangan Minyak Banyu Urip. Sejarahnya membentang panjang sebelum negeri ini merdeka. Terletak di persimpangan jalan utama Kecamatan Gayam Gayam, Kabupaten Bojonegoro. Pasar tradisional ini menarik minat banyak pedagang tak hanya dari wilayah sekitar tetapi juga dari beberapa kecamatan tetangga. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang begitu pesat sebagai dampak positif (multiplier effect) Lapangan Minyak Banyu Urip. Pasar Gayam tidak mampu lagi menampung perkembangan aktivitas perdagangan.

Jumlah pedagang melebihi kapasitasnya. Para pedagang kemudian membuat lapak-lapak di antara kios permanen, bahkan hingga tumpah ke tepi jalan utama.  Guna mendukung perkembangan ekonomi setempat, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) dan SKK Migas menggagas program revitalisasi pasar ini. Pada 2018 lalu, melalui kemitraan dengan pemerintah Desa Gayam dan dua lembaga swadaya masyarakat setempat, Tropis Indonesia dan LIMA2B telah merevitalisasi pasar mulai dikerjakan.

Ketika dikonfirmasi, External Affairs Manager EMCL, Ichwan Arifin menegaskan, program revitalisasi Pasar Gayam merupakan realisasi dari keberpihakan perusahaan terhadap pengembangan ekonomi masyarakat setempat. Kemitraan ini dilakukan antara EMCL, SKK Migas dengan Pemerintah Desa Gayam dan para pemangku kepentingan lainnya.

"Semoga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar Lapangan Minyak Banyu Urip," tutur Ichwan.

Kata dia, revitalisasi difokuskan pada kebutuhan utama. Yaitu pembangunan 75 kios, 130 lapak permanen, dan beberapa fasilitas penunjang lainnya. Seperti drainase, toilet umum, pemasangan paving, dan kantor pengelola pasar. Selain itu, Pemerintah Desa Gayam juga berkontribusi dengan membangun 12 kios tambahan.

Pasar yang telah diperbaiki telah resmi beroperasi pada 27 Juli 2021. Guna memastikan keberlanjutan, pendampingan dan peningkatan kapasitas tim pengelola pasar juga dilakukan melalui serangkaian pelatihan.

"Kegiatan ini difasilitasi oleh Pusat Inkubasi Bisnis (PIB) Bojonegoro dan berkolaborasi dengan Yayasan SATUNAMA, difokuskan pada pemeliharaan dan pengelolaan keuangan Pasar Gayam," tambahnya.

Mewakili pengelola Pasar Gayam, Muhammad Aris mengatakan, sangat berterima kasih kepada EMCL, SKK Migas, pemerintah desa, LSM pendamping, dan para pihak lainnya. Terlebih, yang telah berkontribusi pada revitalisasi pasar dan juga pendampingan kepada pengelola.

"Program ini menunjukkan bukti nyata kontribusi EMCL dan SKK Migas pada perkembangan ekonomi lokal," pungkas Aris. (wan/ns)