Pemkot Undang Gus Miftah dalam Tablig Akbar dan Istighosah, Puncak HSN 2021

Kepala Kantor Kemenag Samsur membuka acara dengan membacakan sambutan wali kota mengenai makna dari tema HSN ke VII ini sebagai wujud kesiapsiagaan santri dalam menjaga persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.

Pemkot Undang Gus Miftah dalam Tablig Akbar dan Istighosah, Puncak HSN 2021
Gus Miftah saat memberikan tausiah di acara Tablig akbar dan istighosah dalam peringatan HSN di Pemkot Probolinggo.
Pemkot Undang Gus Miftah dalam Tablig Akbar dan Istighosah, Puncak HSN 2021

Probolinggo, HB.net - Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) pada 2021, tampak berbeda dengan tahun sebelumnya. Pasalnya, Pemkot Probolinggo menggundang langsung pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji Sleman Gus Miftah, Minggu, (24/10) malam di Puri Manggala Bhakti.

Tabligh akbar yang berlangsung sekitar 1 jam tersebut dihadiri oleh perwakilan Forkopimda Kota Probolinggo, Ketua DPRD Abdul Mujib, Kepala Kantor Kemenag Samsur, Sekda drg. Ninik Ira Wibawati, para asisten, kepala perangkat daerah, alim ulama dan kyai serta masyarakat umum melalui siaran virtual di sosial media Pemkot Probolinggo.

Kepala Kantor Kemenag Samsur membuka acara dengan membacakan sambutan wali kota mengenai makna dari tema HSN ke VII ini sebagai wujud kesiapsiagaan santri dalam menjaga persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.

"Bentuk pernyataan sikap santri Indonesia agar selalu siap siaga menyerahkan jiwa dan raga untuk membela tanah air, mempertahankan persatuan Indonesia, dan mewujudkan perdamaian dunia," terang Samsur yang juga Ketua PCNU pada kesempatan itu juga menyerahkan santunan dari Baznas kepada 10 perwakilan anak yatim piatu.

Dilanjutkan dengan tausiyah Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal dengan Gus Miftah menyampaikan penegasan kembali tentang penetapan HSN dan eksistensi santri yang telah diakui oleh masyarakat dan pemerintah.

"Pemerintah ini menghargai keberadaan dan eksistensi para santri yang diwujudkan dalam bentuk hari santri," terang Da'i yang dikenal humoris tersebut. Terlebih masyarakat Kota Probolinggo juga patut bersyukur karena dipimpin oleh seorang Habib atau keturunan dari Nabi Muhammad SAW.

Dalam tausiyahnya, Gus Miftah berpesan mengenai pentingnya pendidikan dan pengasuhan anak sejak dini untuk menjadi santri yang unggul, seperti yang dicontohkan oleh Ibunda dari Imam Syafi'i. "Dan ibunya Imam Syafi'i mengatakan rahasianya ada dua, yang pertama saya susui ASI eksklusif selama 2 tahun dan  kedua mengambil air wudhu sebelum menyusui," ungkap ustadz keturunan ke-9 Kiai Ageng Hasan Besari tersebut.

Selanjutnya, usai mengisi tabligh akbar di Puri Manggala Bhakti, bersama dengan perwakilan Forkopimda dan pejabat Pemkot Probolinggo, Gus Muftah diajak ke Museum Rasulllah untuk melihat artefak barang peninggalan Nabi Muhammad SAW. (ndi/diy)