Pemprov Jatim Uji Coba Buka Tempat Wisata, Anggota DPRD Jatim Minta Gencarkan CHSE

Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim ini mengungkapkan, jika Pemprov dalam hal ini Disbudpar tidak segera secara masif mensosialisasikan program CHSE.

Pemprov Jatim Uji Coba Buka Tempat Wisata, Anggota DPRD Jatim Minta Gencarkan CHSE
Agatha Retnosari, Anggota Komisi B DPRD Jatim. foto : istimewa.

Surabaya, HB.net - Rencana Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang akan uji coba pembukaan kembali sektor wisata seiring kondisi Jatim yang rata rata sudah masuk level 2 PPKM, disambut baik anggota Komisi B DPRD Jatim Agatha Retnosari.

"Ini langkah positif untuk kembali menggairahkan sektor wisata di Jatim. Mengingat sektor wisata sangat terpukul sejak pandemi termasuk saat PPKM diterapkan. Ini akan menggairahkan kembali perekonomian yang selama ini tergantung pada sektor wisata," ujar Agatha di Surabaya, Minggu (12/9/2021).

Untuk itu Agatha mengingatkan kembali agar ini juga diiringi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dibudpar) Jatim guna semakin gencar mensosialisasikan Program Kemenparekraf terkait Protokol Kesehatan berbasis CHSE (Clean, Health, Safety and Enviroment) dalam mengantisipasi perubahan minat wisatawan.

 “Saya mendesak Disbudpar untuk lebih gencar melakukan sosialisasi terkait Program CHSE ini ke kota dan kabupaten se-Jawa Timur. Juga ke masyarakat luas. Apalagi Bromo Tengger Semeru masuk program prioritas Nasional," ujar Agatha.

Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim ini mengungkapkan, jika Pemprov dalam hal ini Disbudpar tidak segera secara masif mensosialisasikan program CHSE, bagaimana Pariwisata di Provinsi Jawa Timur akan mampu mengambil momentum ini untuk segera menggerakkan roda ekonomi di sektor pariwisata.

Apalagi lanjutnya, saat ini kemenparekraf juga sudah mensosialisasikan CHSE ke para Dubes, juga ke masyarakat. Ini menurutnya yang harus pula ditindaklanjuti oleh daerah, khususnya daerah wisata untuk melakukan sertifikasi CHSE.

"Bagaimana mungkin sektor ini bisa bergerak di daerah, jika tidak banyak pelaku usaha pariwisata dan wisatawan yang tahu tentang program CHSE ini. Padahal saat ini sertifikasi CHSE penting untuk menarik wisatawan. Sertifikasi CHSE di Jatim masih 534-an usaha wisata di provinsi sebesar Jatim ini," jelasnya.

Agatha mengingatkan, masyarakat telah berubah perilakunya terkait wisata. Kalau dulu mungkin orang berwisata mengejar promo dan diskon, tapi semenjak pendemi orang berwisata akan mencari tujuan atau obyek wisata juga akomodasi yang mengedepankan safety, kebersihan juga kesehatan baik pekerja maupun lingkungan tempat wisata.Termasuk tingkat vaksinasi di tempat wisata tersebut.

Anggota DPRD Jatim dari daerah pemilihan Surabaya ini, juga berharap selain program sosialisasi prokes berdasarkan CHSE, pihaknya mendorong pembukaan kembali tempat wisata juga dilaksanakan dengan penuh kehati-hatian, agar kondisi yang sudah baik ini bisa terus dipertahankan.

Alumnus ITS Surabaya ini menjelaskan, tidak kalah penting, program percepatan vaksinasi di seluruh Jawa Timur harus terus dipercepat dan digencarkan. Sebab kita bisa berkaca dari penelitian yang sudah ada, meski dalam skala regional yang lebih kecil, dimana berdasar penelitian-penelitian tersebut negara dengan capaian persentase vaksin dosis lengkap yang lebih tinggi memiliki pertumbuhan ekonomi yang lebih pasti dan berkelanjutan.

 “Saatnya ekonomi pulih, kesehatan kita terjaga. Jangan sampai dompet terisi tapi kemudian kesehatan menjadi terganggu saat wisata, otomatis ekonomi akan terpuruk kembali” pungkas Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya tersebut. (mdr/ns)