Petrokimia Gresik Terus Bantu Perangi Covid-19

Petrokimia Gresik (PG) , anggota holding Pupuk Indonesia bersama Satgas Tanggap Covid-19 BUMN Jawa Timur (Jatim) telah menyalurkan dana sebesar Rp 48 miliar dalam rangka mendukung pemerintah memerangi Covid-19, khususnya di Jatim.

Petrokimia Gresik Terus Bantu Perangi Covid-19
Dirut PG Rahmad Pribadi memantau pengiriman bantuan untuk pencegahan Covid-19.

Gresik, HARIAN BANGSA.net - Petrokimia Gresik (PG) , anggota holding Pupuk Indonesia bersama Satgas Tanggap Covid-19 BUMN Jawa Timur (Jatim) telah menyalurkan dana sebesar Rp 48 miliar dalam rangka mendukung pemerintah memerangi Covid-19, khususnya di Jatim.

Direktur Utama Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi mengungkapkan, pihaknya berkomitmen untuk terus proaktif dalam  membantu pemerintah memutus mata  rantai  Covid-19  di masa adaptasi kebiasaan baru. Hal ini mengingat kasus Covid-19 di Jawa Timur masih terbilang tinggi, meskipun secara total tidak lagi nomor satu di Indonesia.

Berdasarkan data Pemprov Jawa Timur kasus konfirmasi Covid-19 hingga Selasa (11/8) mencapai 25.917 dengan total kasus aktif 5.222.  Dalam sehari terjadi penambahan 291kasus.

Berdasarkan peta sebaran, kasus Covid-19 di Jawa Timur masih didominasi warna orange (risiko sedang) dan merah (risiko tinggi). " Meskipun Jawa Timur saat ini sudah tidak lagi menjadi zona merah, tetapi kita tidak boleh lengah. Upaya percepatan penanganan dan pencegahan harus tetap dilakukan di seluruh lini agar kita benar-benar terbebas dari wabah ini, " ujar Rahmad, Kamis (13/8).

Untuk itu, lanjut Rahmad, Petrokimia Gresik terus menyalurkan bantuan   percepatan penanganan Covid-19 ke berbagai pihak.  Sejak Maret hingga Juli 2020, total dana yang telah disalurkan Petrokimia Gresik mencapai Rp 48 miliar.  

“Dari total dana tersebut, sebanyak Rp 28,8 miliar disalurkan untuk bantuan ke   pihak eksternal dan sisanya untuk  upaya  pencegahan  Covid-19 di  lingkup  internal perusahaan," terang Rahmad.

Adapun rincian penyaluran bantuan untuk pihak eksternal antara lain berupa alat kesehatan Rp 14,1 miliar, obat-obatan Rp 625,9 juta,  beras dan sembako Rp 8,4 miliar. Kemudian, sarana prasarana seperti tenda posko, biaya pengiriman dan bongkar muat Rp 258 juta,  sharing pembelian alat pelindung diri (APD) satgas Rp 5,2 miliar, serta kebutuhan operasional lainnya Rp 50 juta.

Bantuan tersebut menyentuh segala sektor. Mulai dari bidang kesehatan, sosial, ekonomi, keagamaan dengan memberikan edukasi pencegahan penularan Covid-19  bersama 100 tempat  ibadah, hingga sektor pertanian di kabupaten-kota   di  Jatim. "Sinergi ini akan terus kami tingkatkan, kami  optimis Indonesia akan   segera keluar dari pandemi ini jika seluruh elemen terus bahu-membahu dan bekerja sama dalam penanganan Covid-19," kata Rahmad.

Sementara dari dana Rp 48 miliar, Petrokimia Gresik juga mengalokasikan Rp 19,2 miliar untuk memerangi Covid-19 di internal perusahaan. Antara lain, untuk pengadaan alat kesehatan Rp10,1 miliar, obat-obatan, dan suplemen Rp 2,6   miliar, bahan makanan Rp 1,8 miliar, perbaikan dan penyediaan sarana prasarana Rp 4,7 miliar, serta kebutuhan lainnya Rp 142,8 juta.

Bahkan   sebagai   langkah  contingency plan untuk menyikapi peningkatan kasus   positif di Surabaya Raya, termasuk Kabupaten Gresik, Petrokimia Gresik telah membangun fasilitas Ruang Isolasi Mandiri GOR  (Rismagor) Tri Dharma dan  Petrokimia Gresik Testing Center untuk melayani keluarga besar Petrokimia Gresik Grup.

Rahmad  menambahkan, bahwa pencegahan penularan Covid-19  di internal   perusahaan menjadi sangat penting. Tujuannya agar operasional bisnis tetap  berjalan  lancar,  sehingga perusahaan dapat tetap  memenuhi amanah pemerintah menyalurkan   pupuk bersubsidi guna menjaga ketahanan pangan nasional.(hud/rd)