Petrokimia Sukses Tingkatkan Pendapatan Petani Edamame Jember, Bisa Raup Rp 5,5 Juta Perhektare

Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih menyatakan, Petrokimia Gresik akan terus memperluas jangkauan manfaat dari project agro solution.

Petrokimia Sukses Tingkatkan Pendapatan Petani Edamame Jember, Bisa Raup Rp 5,5 Juta Perhektare
Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih (tengah) saat panen edamame di Desa Rowo Tengah, Kecamatan Sumberbaru, Kabupaten Jember. foto: ist.

Jember, HB.ne t- Petrokimia Gresik dengan project agro solution berhasil meningkatkan pendapatan petani edamame, di Desa Rowo Tengah, Kecamatan Sumberbaru, Kabupaten Jember hingga Rp 5,5 juta/hektare. Keberhasilan Petrokimia tersebut dari demonstration plot (demplot) hasil kerjasama program kemitraan dengan  PT Mitratani Dua Tujuh.

Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih menyatakan, Petrokimia Gresik akan terus memperluas jangkauan manfaat dari project agro solution.  Untuk pertama kalinya, program diinisasi Pupuk Indonesia selaku holding Petrokimia Gresik ini menggelar demplot untuk komoditas edamame.

"Program Agro Solution Petrokimia Gresik baru menyasar petani edamame di Temanggung (Jawa Tengah) dan Jember, Jawa Timur. Sedangkan untuk demplotnya di Jember  yang pertama kali. Alhamdulillah produktivitas dan pendapatan petani meningkat," ucap Digna, Senin (26/9/2022).

Dijelaskan ia, dari hasil panen demplot, agro solution mampu meningkatkan produktivitas edamame hingga 13,2 ton/hektare atau meningkat 6 persen dibandingkan dengan budidaya petani sebelumnya, hanya 12,4 ton/hektare. Begitu juga dengan pendapatan petani yang meningkat, petani edamame Jember memperoleh pendapatan sebesar Rp 82,2 juta/hektare.

"Penghasilan ini bertambah 7 persen atau Rp 5,5 juta/hektare dibandingkan dengan hasil sebelumnya sekitar Rp 76,7 juta/hektare," tuturnya.

Peningkatan produktivitas dan pendapatan ini dihasilkan dari aplikasi pupuk organik Petroganik sebanyak 480 kg/hektare, kemudian pupuk nonsubsidi Petrocas masing-masing 480 kg/hektare,  Petro Gladiator (2 kg/hektare), Phonska Plus (200 kg/hektare), Urea (150 kg/hektare), ZA Plus (50 kg/hektare), dan Petro Biofertil (40 kg/hektare).

Sedangkan, ZA Plus kata Digna, merupakan produk baru yang diluncurkan tepat pada perayaan tahun emas 50 tahun Petrokimia Gresik.

"Petro ZA Plus ini menjadi wujud kontribusi perusahaan untuk kemajuan pertanian di Indonesia dalam upaya bersama-sama menjaga ketahanan pangan nasional," bebernya.

ZA Plus memiliki kandungan Nitrogen 21%, Sulfur 24%, dan Zinc 1000 ppm. Keunggulan pupuk ini mampu memacu pertumbuhan jumlah anakan, tinggi tanaman, jumlah daun dan menjadikan warna daun nampak lebih hijau.

Selain itu, juga meningkatkan mutu hasil panen dengan memperbaiki warna, aroma, rasa, dan besar buah/umbi, serta menjadikan tanaman lebih tahan terhadap serangan hama atau penyakit.

Pada panen ini, kualitas edamame tampak dari bentuk fisiknya, lebih berbobot.

"Demplot ini sekaligus menjadi media edukasi kami untuk petani. Jika penggunaan pupuk nonsubsidi mampu meningkatkan pendapatan petani, sehingga petani tidak bergantung pada pupuk bersubsidi yang alokasinya sangat terbatas. Untuk itu kami berharap demplot ini dapat ditiru petani edamame lain di Jember dan Jawa Timur, sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah," harap Digna.

Lebih jauh Digna menyatakan, agro solution dihadirkan sebagai solusi permasalahan petani di lapangan. Antara lain,  produktivitas rendah, kurangnya pendampingan, dan harga agro-input (pupuk, pestisida dan benih) tidak terjangkau. (hud/ns)