PLN Buka Peluang Kerja Sama Bisnis SPKLU

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril menjelaskan, melalui website ini nantinya para badan usaha yang hendak turut serta dalam membangun SPKLU bisa mendaftar tinggal mengakses https://layanan.pln.co.id/partnership-spklu.

PLN Buka Peluang Kerja Sama Bisnis SPKLU

Jakarta, HB.net – PLN terus berupaya menyajikan kemudahan bagi pengguna kendaraan listrik maupun pelaku usaha dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik. Komitmen tersebut ditandai dengan hadirnya website khusus untuk layanan kemitraan penyediaan SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) dan promo layanan home charging.

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril menjelaskan, melalui website ini nantinya para badan usaha yang hendak turut serta dalam membangun SPKLU bisa mendaftar tinggal mengakses https://layanan.pln.co.id/partnership-spklu. Setelah itu, ada kolom menjadi mitra. Ikuti langkahnya dan PLN akan segera menindaklanjuti.

"Kami ingin membuat ekosistem kendaraan listrik ini tumbuh. Kami terbuka untuk bekerja sama dengan pengusaha yang tertarik," ungkap Bob.

Mengapa kemitraan ini penting? Sebab, pengadaan SPKLU ini menjadi ceruk bisnis baru bagi dunia usaha.

Tercatat, saat ini sudah terdapat 187 unit SPKLU yang beroperasi di seluruh Indonesia. PLN berkontribusi sebesar 47 unit SPKLU dan hingga akhir tahun nanti akan ada 67 unit SPKLU tambahan.

Berkembangnya tren kendaraan listrik di Indonesia saat ini menjadi peluang bisnis baru bagi semua pihak. Peluang bisnis ini tidak hanya terbatas di kota-kota besar saja. Bob mencontohkan bahkan di daerah Asmat, Papua sendiri porsi penggunaan motor listrik bahkan mencapai 100 persen.

"Namun belum banyak infrastruktur pengisian daya bagi motor listrik ini di sana. Ini bisa menjadi salah satu peluang bisnis baru bagi semua pihak. Tidak hanya terbatas di kota kota besar saja tetapi di seluruh pelosok Indonesia," ujar Bob.

Pada 2020, penjualan mobil listrik naik 46 persen. Hal ini berbanding terbalik dengan mobil konvensional yang justru penjualannya menurun hingga 14 persen. Hasil riset juga menunjukkan minat masyarakat Indonesia terhadap kendaraan listrik dinilai berada di atas rata-rata keinginan warga negara lain di kawasan Asia Tenggara.

Berdasarkan roadmap yang disusun Kementerian ESDM, potensi jumlah kendaraan listrik di Indonesia pada 2030 mencapai 2,2 juta mobil listrik dan 13 juta motor listrik dengan 31.859 unit SPKLU. Jumlah kendaraan listrik ini diharapkan bisa menekan impor BBM sekitar 6 juta kilo liter pada tahun tersebut.

PLN akan menyediakan Surat Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPTL) milik PLN bagi badan usaha yang ingin bekerjasama, menyiapkan suplai listrik, serta dukungan aplikasi Charge.IN dalam pengelolaan SPKLU. Sementara mitra dapat berperan sebagai penyedia fasilitas isi daya kendaraan listrik, penyedia lahan maupun properti, serta penyedia operasional dan pemeliharaan SPKLU.

Pada kesempatan ini pula PLN meluncurkan promo layanan home charging services bagi konsumen kendaraan listrik, pada layanan ini PLN memberikan kemudahan bagi pelanggan dalam pemasangan home charger di rumah yang kemudian diintegrasikan dengan fitur Charge.IN pada aplikasi PLN Mobile serta memberikan layanan tambah daya sehingga kapasitas daya listrik di rumah mencukupi untuk pengoperasian home charger secara maksimal. Tidak berhenti disitu, PLN juga memberikan diskon tarif sebesar 30 persen pada pengisian daya kendaraan pada pukul 22.00 hingga 05.00.

Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Ida Nuryatin Finahari mentargetkan, tahun ini ada 572 SPKLU yang beroperasi. "ESDM mengapresiasi PLN dan semua stakeholder dalam komitmen mendukung ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) ini. Pemerintah mengapresiasi PLN atas rencana SPKLU tambahan 67 unit saat ini dalam tahap pembangunan dan kesiapan aplikasi pendukungnya dan produk layanan yang memberikan keleluasaan kepada pelanggan," ujar Ida. (diy/ns)