Produksi Gas HCML On Track Sepanjang 2022

Husky CNOOC Madura Limited (HCML) mampu meraih capaian produksi gas yang memuaskan sepanjang tahun 2022 ini.

Produksi Gas HCML On Track Sepanjang 2022
Kunjungan titik serah lifting gas akhir tahun 2022 oleh HCML kepada SKK Migas.

Pasuruan, HARIANBANGSA.net - Husky  CNOOC Madura Limited (HCML) mampu meraih capaian produksi gas yang memuaskan sepanjang tahun 2022 ini.  Pencapaian tersebut disampaikan pada kunjungan titik serah lifting gas akhir tahun 2022 oleh HCML kepada Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), di Gas Metering Station (GMS) HCML di Pasuruan Jumat-Ahad (30/12/2022 -1/1/2023).

 Hadir dalam kunjungan tersebut Deputi Eksploitasi SKK Migas Wahju Wibowo beserta jajaran dan VP Marketing, Legal & Business Support HCML Wahyudin Sunarya beserta jajaran.

Deputi eksploitasi SKK Migas mengharapkan berbagai tantangan di tahun 2022 dapat menjadi pembelajaran bagi segenap jajaran HCML untuk dapat melakukan langkah perbaikan dan peningkatan di tahun 2023.

"SKK Migas dan KKKS telah menetapkan program di berbagai aspek secara agresif dan masif di tahun 2023. Kami telah berkomitmen tahun depan produksi telah incline, sehingga seluruh KKKS termasuk HCML mempersiapkan diri lebih baik di tahun depan," kata Wahju.

Lebih lanjut Wahju menyampaikan, dengan telah selesainya proyek lapangan gas MDA-MBH akan membuat fasilitas produksi HCML tidak hanya menjadi bertambah besar. Tetapi menjadi lebih terintegrasi sehingga ke depannya perlu dilakukan kegiatan produksi yang lebih masif.

Wahju menegaskan, migas akan terus memberikan peranannya yang dominan dalam mendukung penyediaan energi di Indonesia. Tidak hanya itu, Wahju menginformasikan bahwa pada masa transisi energi yang tengah berlangsung, maka peningkatan produksi migas nasional menjadi keharusan ditengah tingginya impor minyak yang masih terjadi. Selain itu, peranan gas akan semakin besar, sebagai energi fosil yang relatif bersih, maka penggunaan gas akan semakin besar.

Tidak hanya terkait energi, peranan gas sebagai bahan baku industri akan semakin memberikan peran yang besar di masa mendatang untuk mendukung tumbuhnya sektor industri petrokimia, pupuk dan industri lainnya.

“Kami berharap HCML dapat terus meningkatkan kegiatan eksplorasi untuk menemukan cadangan migas baru, dan melakukan upaya-upaya untuk dapat meningkatkan produksinya. Tujuannya agar dapat memberikan dukungan bagi upaya pencapaian target produksi migas nasional di tahun 2030, yaitu produksi minyak 1 juta BOPD dan gas 12 BSCFD,” terang Wahju.

Dalam penyampaiannya, Wahyudin melaporkan, produksi HCML itu meningkat secara bertahap. Saat awal produksi di tahun 2017, HCML hanya berproduksi dari Lapangan BD dan hanya mengalirkan 20-30 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Namun saat ini, HCML sudah berproduksi secara stabil dari 3 lapangan (BD, MBH, dan MDA) dengan total 185 MMSCFD (data SKK Migas per 15 Desember 2022  sebesar 127 MMSCFD) untuk memenuhi kebutuhan gas di Jawa Timur.

"Jumlah ini masih akan terus bertambah seiring dengan dikembangkannya lapangan baru. Sesuai salah satu visi HCML menjadi produsen gas terbesar di Jawa Timur," kata Wahyudin.

Khusus untuk Lapangan BD, selain gas juga memproduksi kondensat sebesar 6,200 bopd dan sulfur cair. Lapangan BD juga berkontribusi terhadap penyediaan sumber gas pada program jaringan gas PT PGN di Jawa Timur. Program PGN Sayang Ibu yang merupakan program jaringan gas kota-kabupaten dengan mengalirkan gas langsung ke rumah pelanggan di 6 kabupaten-kota di Jawa Timur.

Lapangan BD merupakan bagian dari Blok Madura Strait HCML yang terletak di lepas pantai Selat Madura. Dalam pengembangan Lapangan BD, HCML menggunakan anjungan lepas pantai (offshore platform) produksi PT PAL yang berpusat di Surabaya. Penggunaan anjungan lepas pantai produksi PT PAL merupakan wujud komitmen HCML dalam mendukung usaha SKK Migas untuk terus meningkatkan persentase tingkat komponen dalam negeri TKDN) dan mendukung perkuatan industri nasional dalam kegiatan operasinya.

"Ini bagian dari implementasi semangat yang ada pada rencana strategi (Renstra) Indonesia Oil and Gas (IOG) 4.0 yang mendorong industri hulu migas menjadi  penggerak perekonomian nasional dan peningkatan kesejahteraan rakyat," tutur Wahyudin.(mid/rd)