Public Expose Live 2022 Catatkan Rekor Baru Jumlah Peserta

Public Expose Live 2022 sepanjang pekan ini, yaitu pada tanggal 12-16 September 2022, telah sukses terselenggara dan ditutup dengan beberapa pencapaian baru.

Public Expose Live 2022 Catatkan Rekor Baru Jumlah Peserta
Gelaran Public Expose Live 2022 secara online.

Jakarta, HARIANBANGSA.net - Public Expose Live 2022 sepanjang pekan ini, yaitu pada tanggal 12-16 September 2022, telah sukses terselenggara dan ditutup dengan beberapa pencapaian baru.

Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman menyampaikan, acara ini diselenggarakan secara full virtual. Tujuannya agar seluruh investor di Indonesia memperoleh kesempatan untuk mendapatkan informasi perkembangan perusahaan tercatat secara langsung dari manajemen.

“Public Expose Live 2022 dihadiri oleh 52.711 peserta daring, melampaui pencapaian kehadiran 49.395 peserta daring pada pelaksanaan Public Expose Live 2021,” ujar Iman Rachman, dalam siaran persnya,  Sabtu (17/9).

Sementara, Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik memberikan apresiasi bagi seluruh stakeholders yang terlibat dan menyukseskan penyelenggaraan Public Expose Live 2022.

“BEI berharap konsep yang diterapkan pada Public Expose Live 2022 dapat memberikan inspirasi bagi pelaksanaan berbagai kegiatan edukasi pasar modal lainnya. Tujuannya agar lebih luas menjangkau investor dan calon investor, sehingga bermanfaat bagi kesejahteraan bangsa,” ungkap Jeffrey.

Ia menjelaskan, Public Expose Live 2022 diikuti oleh 54 perusahaan tercatat. Dari jumlah tersebut, sebanyak 21 sesi dihadiri oleh lebih dari 500 peserta dan 14 sesi dihadiri oleh lebih dari 1.000 peserta. Bahkan sesi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mencatat rekor baru dengan dihadiri oleh 5.042 peserta.

Ia menambahkan, tercatat partisipasi peserta tidak hanya dari seluruh provinsi di Indonesia, tetapi juga dari 28 negara lainnya. Berdasarkan data, 54 persen dari total jumlah pendaftar Public Expose Live 2022 merupakan investor generasi milenial yang berusia 24-39 tahun.

Menurut Jeffrey, hal tersebut mengindikasikan bahwa pendekatan berbasis teknologi digital dan virtual ini tepat sasaran, serta sesuai dengan pesatnya peningkatan jumlah investor dari generasi milenial.

“Public Expose Live 2022 yang mendorong transparansi dan keterbukaan informasi ini kami anggap sebagai salah satu bentuk perlindungan investor Indonesia. Pada akhirnya, kami harapkan acara ini dapat bermuara bagi peningkatan aktivitas transaksi investor pasar modal Indonesia,” kata Jeffrey.

Jeffrey menerangkan, data perdagangan BEI selama periode tanggal 12 sampai dengan 16 September 2022 ditutup bervariasi. Peningkatan, jelas Jeffrey, terjadi pada rata-rata nilai transaksi di BEI pekan ini, yaitu sebesar 33,82 persen menjadi Rp20,453 triliun dari Rp15,284 triliun pada pekan yang lalu.

Kemudian, rata-rata frekuensi transaksi harian bursa pada pekan ini turut mengalami peningkatan sebesar 8,51 persen menjadi 1.579.486 kali transaksi dari 1.455.548 kali transaksi pada pekan sebelumnya. “Rata-rata volume transaksi harian bursa mengalami perubahan 9,05 persen menjadi 31,946 miliar saham dari 35,125 miliar saham pada pekan sebelumnya,” terang Jeffrey.

Ia kembali mengatakan, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami perubahan 1,02 persen pada level 7.168,870 dari posisi 7.242,656 pada penutupan pekan lalu. Kapitalisasi pasar Bursa mengalami perubahan 0,38 persen menjadi Rp9.426,531 triliun dari Rp9.462,813 triliun dari Rp9.462,813 triliun pada minggu lalu. “Investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp1,939 triliun,” ungkap Jeffrey.

Selain itu, pada Rabu (14/9), BEI kembali meraih penghargaan The Best Islamic Capital Market 2022 pada ajang internasional Global Islamic Finance Award (GIFA). Penghargaan ini adalah yang keempat kalinya diterima oleh BEI secara berturut-turut sejak tahun 2019.(mid/rd)