Rambak Kulit Patin, Alternatif Oleh-Oleh Mojokerto

Satu lagi makanan ringan produk UMKM dari Kota Mojokerto yang patut dicoba.

Rambak Kulit Patin, Alternatif Oleh-Oleh Mojokerto
Muji Rahayu dengan hasil produksinya.

Mojokerto, HARIANBANGSA.net - Satu lagi makanan ringan produk UMKM dari Kota Mojokerto yang patut dicoba. Yaitu kerupuk rambak kulit ikan patin. Rasanya yang gurih dengan tekstur renyah akan membuat siapa saja untuk makan lagi dan lagi.

Satu-satunya produsen camilan dari jenis ikan tawar ini, yaitu Pangrango Snack milik Muji Rahayu (48). Perempuan warga Kedundung, Kota Mojokerto ini telah merintis usaha kerupuk rambak kulit ikan patin sejak tahun 2013.

“Awal mulanya coba-coba saja. Ada saudara yang kerja di pabrik, menawarkan kalau ada limbah kulit patin. Kira-kira bisa diolah nggak. Nah dari situ saya coba buat, kok enak. Terus saya coba titipkan, dijual, ternyata juga laku,” tutur Muji, Kamis (10/11).

Alhasil, Muji dapat mengubah limbah atau hasil samping industri fillet ikan patin menjadi produk yang bernilai jual. Saat ini, tidak kurang dari 100 kg kerupuk berhasil dipasarkan setiap bulannya. Bahkan, sebelum pandemi, Muji dapat memproduksi hingga 300 kg per bulan. Meski mengalami pasang surut, Muji tidak patah arang.

Selama menjalankan usahanya, Muji tidak mengingkari bahwa untuk dapat bertahan sampai hari ini, tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Terutama dari pihak keluarga, meski sempat tidak terlalu didukung oleh sang suami. Nyatanya kini justru sang suami turut terjun langsung membantu proses produksi.

“Ya, dulu suami inginnya saya santai saja di rumah. Tapi karena pelan-pelan mulai berkembang, ya didukung. Malah bapak sekarang bantu bagian menggoreng kerupuk,” terang Muji.

Berikutnya, Muji juga menyebut Pemkot Mojokerto, terutama Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopukmperindag). Untuk dapat mengembangkan bisnisnya, Muji aktif mengikuti berbagai pelatihan yang rutin diselenggarakan oleh dinas yang berkantor di Jalan Raya Meri No. 7, Kecamatan Magersari tersebut.

“Pernah ikut pelatihan manajemen usaha, menghitung harga pokok penjualan (HPP), desain kemasan sama foto produk, terus pemasaran juga. Ada macam-macam yang jelas,” ujarnya.

Alhamdulillah, dinas sangat mempermudah. Saya tidak perlu repot-repot lari kesana-kemari. Saya cukup memberikan data-data saya ke dinas, lalu dibantu sampai jadi. Dan itu semua saya manfaatkan fasilitas dari dinas, jadi gratis,” papar Muji(ris/rd)